kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.171.000   -3.000   -0,14%
  • USD/IDR 16.770   45,00   0,27%
  • IDX 8.041   -85,89   -1,06%
  • KOMPAS100 1.115   -15,24   -1,35%
  • LQ45 796   -13,08   -1,62%
  • ISSI 280   -3,76   -1,33%
  • IDX30 418   -6,67   -1,57%
  • IDXHIDIV20 480   -5,99   -1,23%
  • IDX80 122   -1,69   -1,37%
  • IDXV30 134   0,38   0,28%
  • IDXQ30 132   -1,76   -1,31%

Apindo: Kanada Pasar Potensial, tapi Masih Asing bagi Eksportir RI


Kamis, 25 September 2025 / 18:37 WIB
Apindo: Kanada Pasar Potensial, tapi Masih Asing bagi Eksportir RI
ILUSTRASI. ICA-CEPA resmi diteken, sejumlah produk RI nikmati tarif 0%.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia resmi menandatangani Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) pada Rabu (24/9/2025) di Ottawa, Kanada.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta W Kamdani menilai Kanada memiliki potensi besar sebagai tujuan ekspor Indonesia. 

Namun, ia mengingatkan pasar tersebut masih relatif asing bagi pelaku usaha nasional sehingga membutuhkan dukungan kuat dari pemerintah agar dapat dimanfaatkan secara optimal.

“Pasar Kanada ini masih relatif tidak dikenal atau jarang dilirik oleh pelaku usaha dan eksportir nasional. Karena itu, dibutuhkan banyak sosialisasi, fasilitasi, edukasi, dan dukungan pemerintah,” ujar Shinta kepada Kontan, Kamis (25/9/2025).

Baca Juga: ICA-CEPA Resmi Diteken, Kanada Hapus 90,5% Tarif Impor Produk Asal Indonesia

Meski demikian, ia menekankan bahwa Kanada memiliki potensi ekonomi tinggi dengan lebih dari 40 juta konsumen dengan daya beli di atas US$ 53 ribu per tahun. 

Angka tersebut bahkan lebih tinggi dibandingkan sejumlah mitra dagang tradisional Indonesia seperti Belanda atau Australia.

Shinta menjelaskan, struktur ekonomi Indonesia dan Kanada yang saling melengkapi membuka peluang ekspor berbagai produk. 

Di antaranya tekstil dan produk tekstil (TPT), sepatu, ban kendaraan, furnitur, produk perikanan, komponen kendaraan dan elektronik, hingga komoditas perkebunan tropis seperti kelapa sawit (CPO), teh, kopi, dan buah-buahan tropis.

Baca Juga: ICA CEPA Disepakati, Perjanjian Dagang Bilateral Pertama Kanada dengan Negara ASEAN

“Selain itu, standar ekspor Kanada relatif mudah ditembus karena memiliki kemiripan dengan pasar Amerika Serikat maupun Uni Eropa,” kata Shinta.

Hal ini membuat eksportir Indonesia yang sudah terbiasa masuk ke pasar tradisional berpeluang lebih cepat mengakses Kanada.

Berdasarkan kajian Economic Impact Assessment ICA-CEPA pada 2021, kesepakatan tersebut diproyeksikan dapat menambah penerimaan PDB Indonesia sebesar US$ 1,4 miliar serta meningkatkan ekspor ke Kanada hingga US$ 1,1 miliar atau naik 47% dari baseline.

Karena itu, Shinta menegaskan bahwa keberhasilan implementasi ICA-CEPA akan sangat bergantung pada seberapa gencar dan efektif pemerintah memperkenalkan sekaligus memfasilitasi pelaku usaha nasional untuk menembus pasar Kanada.

Baca Juga: Peluang Baru Dunia Usaha, ICA-CEPA Diproyeksi Perluas Pasar Ekspor RI

Selanjutnya: Refundable Tax Credit Dinilai Lebih Menarik Bagi Investor di Era Pajak Minimum Global

Menarik Dibaca: 13 Bahaya Terlalu Banyak Makan Gula bagi Tubuh, Cek di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×