Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) mengadakan pertemuan nasional petani kelapa sawit se-Indonesia di Jakarta pada 27-28 Februari 2018 mendatang. Dalam pertemuan yang rencananya akan dihadiri 451 petani ini akan membahas mengenai penyelesaikan legalitas lahan sawit, tata niaga, sampai harga Tandan Buah Segar (TBS).
Dalam pertemuan ini juga akan dibahas komitmen petani sawit Indonesia dalam mendukung sawit berkelanjutan dan berkeadilan.
Ketua Panitia Pertemuan Nasional Petani Sawit Indonesia Rino Afrino mengatakan tujuan pertemuan ini merupakan bagian dari konsolidasi pemangku kebijakan pemerintah daerah dan petnai dalam mengembangkan sawit di masa yang akan datang. "Kegiatan ini direncanakan dihadiri 300 petani sawit dari 22 DPW Apaksindo tingkat provinsi, " ujar Rino, Minggu (24/2).
Ia mengatakan dalam pertemuan ini sebanyak 100 petani yang mewakili DPD Apkasindo tingkat kabupaten di seluruh Indonesia juga hadir dan 51 orang petani sawit dari organisasi petnai Aspek PIR dan SAMADE juga hadir.
Rino mengatakan dalam pertemuan ini pihaknya menghadirkan semua pemangku kepentingan baik kementerian maupun lembaga terkait, termasuk 22 Gubernur Kepala Daerah Provinsi Penghasil Sawit, dan pelaku usaha perkebunan baik perwakilan pengusaha dan maupun pelaku industri sawit dari provinsi dan kabupaten sentra sawit.
"Kegiatan ini juga menjadi upaya konsolidasi komitmen untuk sawit Indonesia yang berdaulat dan bermartabat, sebagaimana tema kegiatan ini,"terangnya.
Rino menuturkan ada lima tujuan penyelenggaraan Pertemuan Nasional Petani Kelapa Sawit Indonesia. Pertama, memberikan informasi menyeluruh ke seluruh petani kelapa sawit di 22 Provinsi, mengenai upaya, strategi dan diplomasi pemerintah Indonesia untuk pengembangan kelapa sawit sebagai komoditas strategis nasional yang berkelanjutan.
Kedua, mengidentifikasi permasalahan dan potensi kebun kelapa sawit rakyat terkait legalitas lahan keterlanjuran petani dalam kawasan, sertifikasi, produktivitas, Infrastruktur, Harga TBS, ISPO, dan pemanfaatan energi terbarukan.
Ketiga, menghimpun usulan-usulan dan pertimbangan teknis terkait pengembangan kelapa sawit Indonesia khususnya perkebunan rakyat. Keempat, menginisiasikan komitmen bersama para pemangku kebijakan dan pelaku usaha perkebunan untuk Sawit Indonesia Berdaulat, Bermartabat dan Berkelanjutan.
Dan kelima adalah meningkatkan dan menguatkan peran Apkasindo sebagai wadah seluruh petani kelapa sawit di seluruh indonesia untuk turut serta mensukseskan program strategis pemerintah dalam mewujudkan perkebunan kelapa sawit rakyat yang berkelanjutan bersama para pemangku kebijakan dan pengusaha.
Ketua DPW Apkasindo Riau Gulat Manurung mengatakan deklarasi ini akan penting dan merupakan deklarasi terbesar tentang sawit diseluruh dunia, karena semua komponen perkelapasawitan akan hadir mendeklerasikan diri secara bersama, dari mulai petani, pengusaha, organisasi peneliti sawit, NGO, dan perguruan tinggi.
Menurutnya, deklarasi ini akan menjadi amunisi semangat dan apresiasi petani sawit kepada pemerintah atas segala upaya untuk memajukan dan memperjuangkan sawit Indonesia baik di tingkat nasional maupun ditingkat internasional. "Ini akan menjadi catatan tersendiri bagi dunia yang selama ini selalu memojokkan Sawit Indonesia," ujar Gulat.
Pertemuan ini akan dihadiri sejumlah menteri kabinet kerja, seperti Menko Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan dan Menteri KLHK, Menteri ESDM dan BPDPKS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News