Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Sawit adalah salah satu bidang usaha yang paling banyak melibatkan masyarakat (petani), bayangkan 41% atau setara hampir 20 juta orang petani dan buruh tani ada didalamnya, belum lagi jika dihitung Ring 2 dan 3 dari faktor ikutan industri sawit ini, luar biasa dasyat.
Menurutnya, dalam tiga tahun terakhir ada 1.200 alumni Program D1 Sawit yang sudah tamat, Taruna Sawit Indonesia ini didik di 5 kampus terbaik bidang sawit dan tahun 2020 ini sudah jadi 6 kampus, ini semua anak-anak Petani dan buruh tani yang dibiayai Full Beasiswa BPDPKS, mereka adalah yang tidak punya kesempatan dan peluang jika bersaing di kampus-kampus umum karena berbagai faktor.
Baca Juga: Ini kendala petani dapatkan sertifikasi ISPO
Dari sisi sawit Petani berkelanjutan, Tahun ini Apkasindo mengajukan ke BPDPKS untuk menyekolahkan 22 orang Pengurus Apkasindo untuk kursus Auditor ISPO.
Paiki Doteus Petani dari Kabupaten Manokwari Papua Barat, mengatakan ia bersyukur dengan naiknya dana PSR ini, tahun 2019 kami dari Koperasi Arfak Sejahtera Manokwari dapat dana PSR sebesar 8,6 miliar untukĀ luas 344 ha, karena mereka membuat pembibitan sendiri makanya September tahun 2020.
"Tahun ini kami kembali mengajukan 1.200 ha untuk PSR, dari total target 4500 Ha untuk di PSR kan. Yang 4,500 ha inisudah berumur 38 tahun, sudah sangat tua renta, kalau kata Pak Presiden sawit seumur kami ini sudah lah tua pikun pulak, ujar Paiki. Sawit yang sedang kami PSR kan ini adalah Program PIR-SUS 38 tahun yang lalu," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News