Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. The show must go on. Meski presiden direktur tengah terbelit masalah hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pengembang properti PT Agung Podomoro Land Tbk berupaya fokus untuk mencapai target bisnis sepanjang tahun ini.
Hanya saja, mereka tak bisa mengharapkan pendapatan dari proyek Pluit City, yang kini tengah dihentikan oleh pemerintah pusat. Proyek ini di setop sementara lantaran perizinan dan aturan soal reklamasi masih bermasalah.
"Kecuali Raperda Zonasi dan Tata Ruang bisa cepat dijalankan. Pluit City kan sekarang masih tahap tes pasar," kata Justini Omas, Sekretaris Perusahaan PT Agung Podomoro Land Tbk kepada KONTAN, Jumat (29/4) pekan lalu.
Proyek lain yang bakal menjadi andalan penghasilan emiten saham dengan kode APLN di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini adalah Podomoro Golf View di Cimanggis. Proyek residensial yang menjual akses langsung ke jalan tol Jagorawi ini bakal menjadi tumpuan target marketing sales tahun ini yang dibidik pada kisaran angka Rp 3,5 triliun.
Selain itu, dalam waktu dekat APLN juga akan mengoperasikan satu hotel, Indigo Seminyak Hotel di Bali. Hotel ini sedang disiapkan untuk soft opening pada kuartal II 2016. Proyek ini merupakan hotel bintang 5 berisi 280 kamar.
Selain Indigo Seminyak Hotel, APLN juga tengah menyelesaikan pembangunan hotel Pullman di kawasan Borneo Bay Residences, Balikpapan dan hotel Pullman di kawasan Podomoro City Deli Medan.
Sebagai gambaran, saat ini APLN sudah mengoperasikan sekitar 10 hotel. Sepanjang kuartal I-2016, bisnis hotel menyumbang pemasukan sekitar 12,64% dari total pendapatan (lihat tabel).
Justini menegaskan, meskipun dirundung masalah di KPK dan reklamasi, kinerja perusahaan ini tetap positif sepanjang kuartal I-2016. Sebab perusahaan ini menuai beberapa proyek yang sempat tertunda tahun lalu.
Salah satu penopang pendapatan diantaranya proyek apartemen di Medan. "Dari proyek apartemen Podomoro City Deli Medan," katanya.
Selain itu, ada proyek apartemen dan perkantoran small office home office (SOHO) di Podomoro City Jakarta. "Konsumen office umumnya lebih suka membeli produk yang sudah jadi atau kelihatan naik bangunannya," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
