Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk meringankan beban korban terdampak dalam bencana di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, bantuan pun terus mengalir dari berbagai kalangan. Tak terkecuali dari Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) dan Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI).
Hingga kini, APBI dan APLSI telah menyerahkan sejumlah bantuan, termasuk untuk alat evakuasi korban. Kedua asosiasi tersebut antara lain telah menyerahkan sebanyak 500 kantung jenazah, 10.000 masker dan 2.000 gloves.
"Bantuan tersebut untuk mempermudah petugas mengevakuasi korban meninggal yang memang diperkirakan masih banyak belum ditemukan," kata Ketua Umum APLSI Arthur Simatupang melalui keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (9/10).
Sedangkan bantuan alat bantu evakuasi korban tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Bidang Komunikasi dan Juru Bicara APLSI Rizal Calvary. Menurut Rizal, akses pengiriman bantuan ke Palu diakui masih susah, meski demikian, ia pun bilang bahwa situasi di sana berangsur-angsur membaik.
"Jadi barang ini kita kirim dulu ke Balik Papan, dari sana kita kirim lewat perjalanan laut. Tapi di sini situasinya berangsur-angsur membaik" kata Rizal.
Dia mengatakan, bantuan alat evakuasi korban ini sangat dibutuhkan mengingat masih banyak korban yang tertimbun di rerentuhan bangunan, juga yang tersedot oleh likuifaksi tanah seperti di Perumahan BTN Petobo,Palu.
Selain bantuan yang telah dikirim di atas, Arthur bilang, pihaknya juga telah mengirim bantuan tahap kedua. Bantuan tersebut telah dikirim dengan menggunakan Kapal Baruna Jaya melalui pelabuhan Tanjung Priok, antara lain berupa Tenda Pleton sebanyak 10 unit, Masker, dan sarung tangan.
"APBI-APLSI Peduli juga telah mengirimkan bantuan tahap II, dan pengiriman ini diharapkan dapat tiba di Palu dalam waktu dekat ini" tutur Arthur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News