Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar mobil niaga kian lesu seiring pandemi yang menuntut diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah di Indonesia. Namun rencana reopening PSBB tersebut tampaknya bakal menjadi peluang bagi industri kendaraan komersil tanah air.
Sejatinya, sebelum wabah covid-19 melanda, pasar otomotif menurut Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) masih lancar dan cenderung baik. Namun begitu memasuki bulan Maret dan April, permintaan kian surut.
Baca Juga: Sepanjang kuartal I 2020, Surya Semesta (SSIA) catat kenaikan rugi bersih 60,17%
"Kondisi market drop lesu seiring dengan covid-19 dimana banyak daerah melakukan PSBB, pergerakan kendaraan jadi semakin terbatas," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (11/5). Khusus mobil komersil di segmen bus, yang mana perjalanan mudik dilarang membuat kendaraan tersebut banyak yang tidak aktif di jalanan.
Ibarat efek domino, turunnya bisnis transportasi juga berimbas kepada lemahnya permintaan akan armada mobil yang baru. Namun seiring kabar adanya pelonggaran transportasi, kata Santiko membuat Agen Pemegang Merek (APM) cenderung wait and see.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sendiri telah merevisi target pasar mobil tahun ini hanya sekitar 600.000 unit. Menurut Santiko di tengah kondisi ini sulit mengejar angka pertumbuhan, sehingga Hino memilih mempertahankan market share nya di tahun 2020 ini.
Sekadar informasi, di tahun lalu total penjualan kendaraan niaga sekitar 94.000 unit, sedangkan Hino yang seluruh portofolio kendaraannya ialah mobil niaga mengempit di level 31.000 tahun itu. Seandainya covid-19 dapat segera usai, Santiko melihat perlu waktu bagi industri otomotif untuk recovery.
Baca Juga: Buruan ada diskon skutik Yamaha, Nmax tembus hingga Rp 2 jutaan