kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sepanjang kuartal I 2020, Surya Semesta (SSIA) catat kenaikan rugi bersih 60,17%


Senin, 11 Mei 2020 / 18:08 WIB
Sepanjang kuartal I 2020, Surya Semesta (SSIA) catat kenaikan rugi bersih 60,17%
ILUSTRASI. Suryacipta Square di Karawang Foto: Dok. Surya Semesta Internusa


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), emiten lahan industrial, mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 17,41 miliar pada kuartal I 2020. Berdasarkan data keterbukaan informasi BEI, rugi bersih tersebut meningkat sebesar 60,17% dari posisi Rp 10,87 miliar.

Sementara itu, pendapatan SSIA tumbuh 7,08%. Penjualan triwulan pertama tahun ini sebesar Rp 882,04 miliar sedangkan tahun sebelumnya Rp 823,71 miliar.

Baca Juga: Bukan karena PSAK 72, marketing sales Intiland (DILD) di kuartal I-2020 turun 53,97%

Naiknya pendapatan ditopang oleh segmen jasa konstruksi sebesar Rp 652,14 miliar sedangkan tahun sebelumnya Rp 583,40 miliar. Segmen hotel Rp 142,87 miliar, sewa parkir & utilitas Rp73,67 miliar, dan segmen tanah kawasan industri Rp 13,35 miliar.

Sementara itu, total liabilitas SSIA tercatat sebesar Rp3,66 triliun. Liabilitas jangka pendek menyumbang Rp1,61 triliun sedangkan jangka panjang Rp2,04 triliun. Total aset perseroan mencapai Rp8,17 triliun dengan aset lancar Rp3,74 triliun dan aset tidak lancar Rp4,42 triliun.

Dalam triwulan pertama perseroan mengeluarkan Rp135,69 miliar untuk kas bersih operasi dan Rp29,67 untuk belanja modal. Dengan begitu kas dan setara kas akhir periode mencapai Rp1,37 triliun.

Walau dilanda rugi bersih, SSIA tetap melaksanakan ground breaking pembangunan kawasan industri Subang City of Industry pada September 2020. Ground breaking tersebut menjadi tanda dimulainya kampanye pra-pemasaran proyek ini.

Baca Juga: Penerapan PSAK 72 di tengah Covid-19, bagaimana prospek emiten properti?

Head of Investor Relations SSIA Erlin Budiman mengatakan, jadwal ground breaking tersebut belum berubah dari rencana awal. Meskipun begitu, pihaknya akan melihat situasi dan kondisi ke depan, mengingat adanya pandemi virus corona di Indonesia.

"Sejauh ini sudah ada 25-30 perusahaan yang menanyakan informasi terkait Subang City of Industry. Inquiries yang sudah terkumpul sekitar 200 hektare. Kebanyakan dari perusahaan otomotif asal Jepang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×