kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

APPBI sebut ada peningkatan kunjungan ke mal tapi masih di bawah 50%


Minggu, 07 Maret 2021 / 14:29 WIB
APPBI sebut ada peningkatan kunjungan ke mal tapi masih di bawah 50%
ILUSTRASI. APPBI sebut ada peningkatan kunjungan ke mal tapi masih di bawah 50%


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menyatakan adanya tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan dalam beberapa waktu terakhir walau secara umum masih berada di bawah 50%.

Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja mengatakn tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan baru akan mulai bergerak menuju normal setelah vaksinasi untuk masyarakat umum dilaksanakan.

"Jadi kunci dalam hal peningkatan kunjungan ke pusat perbelanjaan adalah vaksinasi untuk masyarakat umum. Tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan pada saat menjelang dan pada saat Idul Fitri tahun 2021 nanti, akan sangat tergantung kepada proses pelaksanaan vaksinasi untuk masyarakat umum yang rencananya akan dimulai pada bulan April 2021 yang akan datang," ujarnya saat dihubungi oleh Kontan, Minggu (7/3).

Alphonzus melanjutkan, jika vaksinasi untuk masyarakat umum dapat terlaksana dengan lancar dan baik sehingga dapat diberlakukan sedikit pelonggaran maka akan terjadi peningkatan kunjungan lebih tinggi.

Baca Juga: Akibat banjir Jakarta saat akhir pekan, kunjungan ke pusat perbelanjaan turun 5%

Jadi, dirinya menegaskan, tingkat kunjungan dan tingkat penjualan pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini akan sangat tergantung kepada vaksinasi untuk masyarakat umum dan juga kondisi pembatasan serta pelonggaran yang akan terjadi nanti.

Ia juga mencatat selama pandemi ini banyak retailer atau tenant, yang masih mengandalkan promo diskon untuk mendongkrak tingkat penjualan. Cara tersebut dilakukan dikarenakan faktor daya beli masyarakat yang masih belum pulih normal.

"Oleh karenanya strategi promo diskon lebih banyak digunakan untuk produk kelas menengah bawah yang memang paling terdampak oleh faktor daya beli yang merosot," tutup dia.

Selanjutnya: Pakuwon Mampu Melalui Masa Sulit, Simak Rekomendasi Saham PWON

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×