kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.328   26,00   0,16%
  • IDX 7.398   86,28   1,18%
  • KOMPAS100 1.045   8,58   0,83%
  • LQ45 789   3,60   0,46%
  • ISSI 248   5,04   2,07%
  • IDX30 409   1,66   0,41%
  • IDXHIDIV20 466   1,61   0,35%
  • IDX80 118   1,07   0,92%
  • IDXV30 119   0,63   0,53%
  • IDXQ30 130   0,11   0,08%

APPSI: Pemerintah telat menaikkan harga BBM


Jumat, 21 Juni 2013 / 15:42 WIB
APPSI: Pemerintah telat menaikkan harga BBM
ILUSTRASI. Walaupun kelihatannya sama saja, rusunawa dan rusunami sebenarnya adalah dua jenis rumah susun yang berbeda. (Warta Kota/henry lopulalan)


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menilai, pemerintah telah kehilangan momen untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.

Ngadiran, Sekretariat Jenderal APPSI, mengatakan, seharusnya pemerintah menaikkan harga BBM sejak tahun lalu. "Pemerintah telat menaikkan harga BBM sekarang," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (21/6).

Dia juga bilang, seharusnya kebijakan kenaikan harga BBM mengikuti kebijakan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang naik secara bertahap. Ngadiran menilai, kenaikan bertahap tersebut tidak akan terlalu berdampak terhadap pedagang.

Karena telat menaikkan harga BBM, menurut Ngadirin, hal ini menyebabkan melonjaknya harga bahan pangan sejak awal tahun ini.

Menurut Ngadiran, saat ini hampir semua komoditas pangan harganya naik. Kenaikan itu berkisar 5%-50%. Harga bahan pangan yang naik hingga 50% adalah cabai merah keriting, dari sebelumnya Rp 22.000 per kilogram (kg) menjadi Rp 32.000 per kg.

Celakanya, lanjut Ngadiran, kenaikan harga kebutuhan pokok yang saat ini sudah melambung, bisa melonjak lagi saat memasuki bulan Ramadan pada bulan depan. "Karena permintaan bahan pangan tinggi selama Ramadan. Biasanya ada kenaikan harga 10%," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×