kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jelang Ramadhan, harga kebutuhan pokok terus naik


Kamis, 20 Juni 2013 / 08:00 WIB
Jelang Ramadhan, harga kebutuhan pokok terus naik
ILUSTRASI. Tamu melakukan pengecekan suhu tubuh di sebuah resto di Jakarta, Kamis (6/1/2022). Berbagai lini industri restoran menerapkan standard


Reporter: Handoyo | Editor: Fitri Arifenie

JAKARTA. Para ibu rumah tangga akan semakin pusing. Pasalnya, menjelang bulan Ramadhan harga kebutuhan pokok seperti daging sapi dan cabai terus bergerak naik.

Merujuk kepada data Kementerian Perdagangan, hingga kemarin, harga daging sapi di tingkat retail secara nasional Rp 88.800 per kilogram (kg), atau naik 1% dari harga di awal Juni sebesar Rp 87.871 per kg. Di Jakarta, harga daging sapi sudah mencapai Rp 94.400 per kg naik dibandingkan pekan sebelumnya sebesar Rp 90.000 per kg.

Begitupun juga dengan harga cabai rawit merah rata-rata nasional pada awal pekan ini sebesar Rp 29.000 per kg. Padahal minggu lalu, harga cabai rawit merah rata-rata nasional masih bertengger di harga Rp 27.000 per kg. Di Bandung harga cabai rawit merah bergerak naik dari Rp 28.800 per kg menjadi Rp 35.000 per kg dalam waktu dua minggu.

Bayu Khrisnamurti, Wakil Menteri Perdagangan mengatakan, salah satu penyebab masih tingginya harga sapi karena pasokan daging sapi belum aman. Bahkan percepatan impor sapi bakalan dan daging sapi beku masih belum ada yang masuk.

"Impor sapi bakalan bakal masuk dalam tiga minggu sekitar Juli," kata Bayu.

Sedangkan, untuk kenaikan harga cabai, Bayu bilang sebagai pengaruh cuaca. Jika kondisi ini terus berlangsung, harga cabai akan terus bergerak naik.

Dihubungi secara terpisah, Johny Liano, Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) mengatakan, meski pemerintah telah mempercepat impor sapi bakalan, belum ada anggotanya yang merealisasikan impor. "Kita masih tunggu kondisi di negara asal," ungkap Johny.

Sepeti diketahui, untuk menstabilkan harga daging sapi pada saat Ramadhan dan lebaran pemerintah telah menetapkan percepatan realisasi impor sapi bakalan satu kuartal. Dengan berlakunya beleid tersebut, jumlah sapi bakalan impor yang dapat masuk ke dalam negeri pada kuartal II tahun ini akan mencapai 163.000 ekor.

Perinciannya, sebanyak 117.000 ekor yang berasal dari alokasi kuartal II. Sebanyak 46.000 ekor dari kuartal III.

Tidak hanya cabai dan daging sapi yang naik. Menurut data Kemdag, harga telur, daging ayam dan minyak goreng juga sudah naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×