Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Enam program, tepatnya The 5n1 Arrows of Export Management untuk megakselerasi ekspor produk UMKM terdiri dari yakni 1. Understanding
Berupa pemahaman pasar dan kompetisi; 2. Planning, menentukan sasaran masa depan cara mencapai sasaran tersebut. 3. Product Preparation. Menyiapkan produk unggulan yang diyakini punya daya saing lebih baik dibandingkan yang ada di pasaran.
4. Promotion and Transaction. Mengenalkan produk dan perusahaan serta membuat konsumen tertarik dan mengakselerasi terjadinya transaksi bisnis termasuk ekspor merupakan komitmen dan sekaligus hasil kerja yang perlu terus dioptimalkan termasuk dalam hal ekspor produk UMKM.
5. Shipment and Documentation. Pengiriman barang dan dokumentasi menjadi semakin mudah dengan semakin terintegrasinya perijinan dan persyaratan yang harus dilengkapi untuk ekspor. 6. Reviewing and Continuous Improvement.
Terus menerus melakukan evaluasi dan perbaikan akan menciptakan perbaikan berkesinambungan yang mebuar para UMKM yang berorientasi pasar lokal dan global bisa semakin berdaya saing dan meningkatkan kinerjanya.
Bila semua hal di atas, khususnya model 6A6A bisa diaplikasikan dengan baik, maka “fish with lemon” akan menjadi kenyataan. Pelaku usaha UMKM dan besar bisa “makan fish” tanpa merasa “amis dan terus segar tumbuh berkelanjutan.
Baca Juga: Akuisisi Bakal Menjadi Tren E-commerce
“Tercatat sejauh ini, lebih dari 2.700 UKM dan UKM Kampus dari dalam negeri dan mancanegara yang mengikuti Sekolah Ekspor, dan sebagian di antaranya telah lulus Elementary Level, serta mampu melaju mengembangkan bisnisnya lebih jauh,” tambah Handito.
Dalam kiprahnya sendiri, Sekolah Ekspor memberikan pendampingan mulai dari pemilihan produk, formulasi branding, hingga kurasi komoditas yang dinyatakan layak jual di Galeri Sekolah Ekspor @ Bhinneka.Com. Pasalnya, industri ekonomi digital dan e-commerce terbukti mampu meningkat drastis terlebih selama pandemi ini.
Sebagai gambaran, jumlah Merchant Bhinneka.Com terus meningkat hingga mencapai 30%, padahal mengingat Bhinneka.Com yang fokus ke business-to-business (B2B) dan memungkinkan para pelaku UKM untuk melayani pasar korporasi dan pemerintah yang lebih luas.
“Kami berharap ini menjadi sumbangsih kami dalam upaya nyata pemulihan ekonomi nasional, meneruskan semangat #BangkitLagi yang telah kita usung sejak pertengahan 2020 bersama para pihak yang ahli di bidangnya masing-masing,” tutup Vensia.
Selanjutnya: Hari ini, penderita paraskevidekatriaphobia mengalami ketakutan ekstrem, apa itu?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News