Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) baru saja merilis kondisi penjualan ritel pada Maret 2019 yang tumbuh 10,1%. Angka tersebut lebih tinggi dari pada pertumbuhan pada bulan sebelumnya. Namun, BI juga memproyeksikan pada April 2019 pertumbuhan akan melambat atau hanya tumbuh 5,7% pada April 2019.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta mengatakan, meskipun penjualan ritel meningkat namun pertumbuhannya tidak sesuai harapan.
"Di kuartal I pertumbuhannya sangat kecil," imbuh Tutum saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (7/2).Kendati begitu, pertumbuhan ini juga sudah terdongkrak belanja jelang Pemilu.
Sebelumnya, Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey menjelaskan faktor pemilu menopang pertumbuhan penjualan ritel pada kuartal I-2019. Sedangkan, pada April 2019 BI memproyeksikan pertumbuhannya melambat.
Hal ini dijelaskan oleh Tutum karena masyarakat baru akan membeli kebutuhan jelang Lebaran pada bulan Mei 2019 mengingat Lebaran akan jatuh pada awal Juni 2019.
"Kalau dibandingkan bulan sebelumnya, memang cenderung terganggu sedikit. Kalau Mei nanti meningkat untuk keperluan lebaran," jelas Tutum.
Adapun, kondisi penjualan ritel saat ini masih dianggap lesu oleh Tutum. Menurutnya ini dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang kurang terlalu baik. Kemudian juga karena data pertumbuhan dalam negeri yang kurang baik serta faktor global seperti harga komoditas yang turun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News