kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

APTRI: Kemtan harus tingkatkan hulu gula bila menargetkan produksi 2,5 juta ton


Senin, 12 November 2018 / 18:07 WIB
APTRI: Kemtan harus tingkatkan hulu gula bila menargetkan produksi 2,5 juta ton
ILUSTRASI. Pabrik Gula Ngadirejo


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi gula nasional tahun ini diperkirakan akan seret. Target Kementerian Pertanian (Kemtan) untuk produksi gula sebesar 2,5 juta ton diperkirakan tidak akan tercapai karena minimnya pengembangan lahan tebu.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Soemitro Samadikoen menyampaikan target tersebut tidak realistis karena dalam catatannya, luas lahan tebu terus berkurang.

"Ada banyak pembudidayaan tanaman tebu yang tidak tercapai, sekarang juga sedang musim hujan sehingga panen mundur," kata Soemitro kepada Kontan.co.id, Senin (12/11).

Menurutnya, luas lahan tebu saat ini di kisaran 450.000 ha yang setara 2,1-2,2 juta ton gula. Angka lahan ini terus berkurang karena petani tebu makin meninggalkan komoditas tebu karena produktivitas masih rendah di 5-6 ton per ha dan harga tidak bersaing.

Kemudian akibat siklus iklim yang tidak mendukung, terdapat potensi panen tebu akan mengalami kemunduran. Pasalnya, umumnya petani mulai kegiatan pemupukan pada Oktober dan mulai panen pada bulan Juli. Namun karena hujan terlambat, maka kegiatan perkebunan tebu juga ditahan dulu.

Maka bila Kementan menargetkan produksi bisa mencapai 2,5 juta ton, Soemitor melihat seharusnya ada penguatan di sektor hulu terlebih dahulu. "Pengairan harus diperbaiki, pemupukan, permodalan dan pabrik harus diperbaiki," katanya.

Namun yang paling penting adalah harus mempertahankan minat petani tebu dan tidak serta merta membalas dengan melakukan impor.

Apalagi, dalam catatannya seharusnya pemerintah masih memiliki kelebihan gula berkat pengadaan impor tahun ini dan sebelumnya di total 2,1 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×