Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Arab Saudi mencanangkan proyek Greening Arabia sebagai bagian dari upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional dan menangani desertifikasi.
Proyek ini menjadi salah satu fokus utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) anti-desertifikasi UNCCD COP16 yang berlangsung di Riyadh pada 2-13 Desember 2024, dengan partisipasi 169 negara.
Untuk mendukung inisiatif tersebut, Arab Saudi menggandeng berbagai teknologi pertanian, termasuk dua perusahaan asal Indonesia, PT Indoraya Mitra Persada (IMP 168) dan Internasional Mitra Teknologi 168 (IMT 168).
Baca Juga: PLN Indonesia Power Gandeng Arab Saudi Bangun PLTS Terapung Saguling
Kedua perusahaan ini diundang secara resmi untuk berkontribusi dalam proyek besar yang merupakan bagian dari Saudi Green Initiative, sebuah program yang bertujuan mengatasi desertifikasi, meningkatkan keberlanjutan ekosistem, dan memperluas ruang hijau di wilayah Arab Saudi.
Direktur Utama IMP 168, Atik Chandra, mengungkapkan bahwa selain mempromosikan teknologi perusahaan, pihaknya juga diundang untuk menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan lokal Arab Saudi, Alshadan.
"Kerja sama ini berfokus pada penyediaan teknologi media tanam dan nutrisi khusus untuk mendukung keberhasilan penghijauan di wilayah gurun. Produk andalan IMP 168, seperti pupuk hayati cair NatureGEN dan pembenah tanah organik HumicGEN, diakui mampu meningkatkan kesuburan tanah yang tidak produktif," kata Atik Chandra dalam keterangannya, Sabtu (7/12/2024).
Baca Juga: Gandeng Sidra Capital, BPKH Limited Dipercaya Mengelola 5 Hotel di Arab Saudi
Atik menjelaskan, teknologi IMP 168, termasuk media tanam cocopeat dari anak perusahaan Mitra Cocopeat Internasional (MCI), efektif menahan air di lingkungan kering, menjadikannya solusi ideal untuk proyek penghijauan di Timur Tengah.
"Ini sejalan dengan keinginan Arab Saudi dalam proyek Greening Arabia, yakni mewujudkan pertanian organik bebas pestisida dan pupuk kimia serta hemat air," jelasnya.
Atik juga menekankan bahwa kerja sama ini menjadi bukti pengakuan global terhadap teknologi agrikultur Indonesia. "Selain memberikan kontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan global, partisipasi kedua perusahaan ini memperkuat hubungan ekonomi dan diplomatik antara Indonesia dan Arab Saudi," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News