kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arab Saudi kembali tutup penerbangan, Umroh.com khawatir usaha travel umroh mati


Selasa, 22 Desember 2020 / 17:19 WIB
Arab Saudi kembali tutup penerbangan, Umroh.com khawatir usaha travel umroh mati
ILUSTRASI. umrah. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. CEO sekaligus Co-Founder Umroh.com, Ridho Irawan mengkhawatirkan penutupan Arab Saudi untuk jamaah umroh secara berkepanjangan dapat mematikkan banyak usaha travel umroh hingga ke skala agen individual.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Arab Saudi kembali menutup semua lalu-lintas udara, laut, maupun darat masuk ke negaranya mulai 21 Desember 2020. Kebijakan ini merespons munculnya mutasi virus korona baru di Inggris yang diduga dapat menyebar lebih cepat.

"Kami menilai peristiwa ini merupakan sebuah proses The Great Reset, sehingga nantinya ketika vaksin telah terdistribusi dan industri umroh memasuki tahapan recovery, pemain baru yang lahir dan pemain lama yang bertahan sama-sama membangun kembali bisnisnya dari nol," ujarnya kepada Kontan, Selasa (22/12).

Di sisi lain, Ridho menilai langkah yang diambil oleh Pemerintah Arab Saudi tepat, sebab jika tidak mengetatkan jalur masuk di tengah pandemi, maka sia-sia saja upaya pengendalian dan dana besar yang telah dibelanjakan Pemerintah untuk membeli vaksin.

Baca Juga: Lion Air luncurkan layanan kelas premium penerbangan umrah

Ia juga melanjutkan, di platform Umroh.com sendiri, belum membuka kembali transaksi online untuk calon jamaah baru karena situasi yang dinilai belum kondusif. Hal ini dilakukan walau beberapa travel umroh mulai aktif kembali mempromosikan paket umrohnya.

"Memang kondisinya tidak mudah bagi pelaku industri umroh, kami khawatir penutupan Arab Saudi yang berkepanjangan ini akan mematikan banyak usaha travel umroh, cabangnya di daerah hingga profesi individual agent," ujarnya.

Ia berkata, saat ini sudah ada 150 orang calon jamaah yang gagal berangkat sejak masa travel ban dari Aran Saudi pada 27 Februari 2020 lalu.

Ridho mengatakan, sebagian besar dana telah dikembalikan atau refund sebagian lagi harus dijadwalkan ulang sebab tiket pesawat telah terbit sejak Februari atau Maret 2020. "Hingga kini calon penumpang belum mendapat kepastian jadwal penerbangan baik dari travel partner ataupun airline terkait, dikarenakan keterbatasan penerbangan dan ketentuan visa yang buka-tutup," tutup dia.

Selanjutnya: Kemenag ungkap kemudahan pelaku usaha umrah dan haji khusus dengan UU Cipta Kerja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×