Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -TANGERANG. Agar dapat menekan kerugian, PT Argo Pantes Tbk (ARGO) mencari celah dengan mengurangi produksi produk bermargin rendah dan mencari item produksi yang lebih profitable. Produsen tekstil ini melihat ada margin yang lebih baik di produk kain jadi.
"Perusahaan memfokuskan pada produk yang punya nilai profit, serta lakukan terus efisiensi agar tetap efektif," kata Surjanto Purnadi, Direktur ARGO saat paparan publik perseroan berlangsung, Rabu (31/7).
Baca Juga: Penjualan Argo Pantes (ARGO) turun 19% di semester-I 2019
Hal ini harus dilakukan, sebab beberapa item dirasakan punya harga jual yang tidak sesuai ekspektasi perseroan. Misalnya untuk fabric processing yang di tahun 2017 memiliki kapasitas produksi 2,5 juta yard per bulan menjadi 2 juta yard per bulan di tahun 2018.
Deepak Anand, Direktur Utama ARGO bilang, sampai semester-I 2019 kapasitas produksi tersebut turun menjadi 1,78 juta yard per bulan. "Produksi memang agak mengalami penurunan. Karena ada beberapa item yang kami kurangi, demi Profitability tetap terjaga," ujarnya ditemui dikesempatan yang sama.
Manajemen tak menjelaskan lebih detil produk yang dapat dinaikkan, namun dalam materi paparan publik terlihat bahwa produk seperti yarn mengalami peningkatan kapasitas produksi dari 951 ton per bulan di 2017 menjadi 2.107 ton per bulan di 2018. Begitu pula dengan produk yarn processing dari 6 ton per bulan di 2017 menjadi 9 ton per bulan di 2018.
Yang terpenting manajemen bilang, perusahaan akan efesiensi penggunaan mesin agar dapat memberikan margin bagi perseroan. Serta pabrikan akan menghasilkan produk yang sesuai permintaan pasar.
Persaingan usaha di tahun ini tetap meningkat, apalagi kenaikan biaya tenaga kerja. Namun Deepak berharap perusahaan dapat segera membukukan laba bersih yang positif.
Baca Juga: ARGO targetkan penjualan setara tahun lalu
Mengulik laporan keuangannya, penjualan lokal ARGO mendominasi 60% dari total revenue sepanjang paruh pertama tahun ini atau senilai US$ 7,65 juta. Jumlah segmen tersebut turun 28% dibandingkan periode yang sama tahun kemarin US$ 10,69 juta.
Sedangkan penjualan ekspor menyumbang 40% revenue semester-I 2019 atau senilai US$ 4,3 juta. Segmen ini mengalami penurunan perolehan 1,8% dibandingkan paruh pertama tahun kemarin US$ 4,38 juta.
Tampaknya ekspor sebagian besar menyasar pasar Amerika Serikat dengan pelanggan perusahaan, Teijin Frontier (USA) Co. Ltd sebanyak 33% dari penjualan ekspor ARGO di semester-I 2019. Penjualan ke perusahaan luar negeri tersebut mengalami penurunan 15% year on year (yoy) menjadi US$ 1,46 juta di enam bulan pertama tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News