kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Argon Group Percaya Industri Kesehatan Indonesia akan Terus Tumbuh di Masa Depan


Kamis, 30 Juni 2022 / 20:38 WIB
Argon Group Percaya Industri Kesehatan Indonesia akan Terus Tumbuh di Masa Depan
ILUSTRASI. sarung tangan argon


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medela Potentia atau Argon Group menilai bahwa industri kesehatan di Indonesia akan terus tumbuh di masa depan. Argon Group juga memperkirakan ada potensi perubahan pertumbuhan pendapatan dari masing-masing segmen bisnisnya.

Presiden Direktur Argon Group Krestijanto Pandji mengatakan, jumlah pengeluaran di sektor kesehatan Indonesia pada dasarnya terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun tanpa memedulikan adanya pandemi.

Di tahun 2013 silam, total pengeluaran sektor kesehatan tercatat sebesar Rp 287,48 triliun, sedangkan tahun 2021 lalu telah mencapai Rp 645,25 triliun. “Porsi terbesar pengeluaran ada di sektor publik atau pemerintahan,” ujar dia ketika ditemui Kontan.co.id, Kamis (30/6).

Di sisi lain, berdasarkan data tahun 2019, pengeluaran kesehatan per kapita di Indonesia hanya US$ 120. Masih kalah bila dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia sebesar US$ 437 dan Singapura sebesar US$ 2.856.

Walau demikian, sejalan dengan jumlah penduduk yang besar dan level kesedaran terhadap kesehatan yang meningkat, dalam 5 tahun ke depan, nilai pasar kesehatan di Indonesia diproyeksikan mencapai US$ 80 miliar dengan pengeluaran kesehatan per kapita sebesar US$ 437.

Bisnis Argon Group juga dipercaya akan terus tumbuh. Meski tidak disebut realisasi terkini dan proyeksi pendapatan konsolidasi di tahun ini, Krestijanto bilang bahwa sejauh ini segmen bisnis distribusi punya kontribusi pendapatan terbesar bagi Argon Group.

Argon Group menjalankan lini bisnis distribusi produk farmasi dan alat kesehatan lewat anak usahanya, PT Anugrah Argon Medica (AAM) yang telah berdiri sejak 1980 silam.

Baca Juga: Permintaan Tinggi, Argon Group Fokus Bangun Pabrik Alat Kesehatan di Jababeka

Kelangsungan bisnis distribusi ini didukung oleh 1 Pusat Distribusi Nasional, 33 Gudang Cabang, dan 3 Kantor Perwakilan yang menjangkau 34 provinsi di Indonesia.

Krestijanto mengklaim, saat ini Argon Group memiliki pangsa pasar terbesar kedua di Indonesia dalam industri distribusi alat kesehatan. Perusahaan ini tentu terus membuka peluang untuk menambah jaringan distribusinya di Indonesia.

“Kami akan terus menambah cabang seiring dengan meningkatnya permintaan dan daya beli masyarakat di sektor kesehatan,” imbuh dia.

Di sisi lain, ia memproyeksikan bahwa lini bisnis produksi alat kesehatan Argon Group melalui PT Deca Metric Medica bakal memiliki pertumbuhan pendapatan yang besar dalam 5 tahun ke depan.

Apalagi, saat ini Argon Group sedang menggarap proyek pabrik alat kesehatan di Jababeka untuk membantu menekan impor alat kesehatan Indonesia.

Ketika ada kepastian pasar, margin laba bisnis produksi alat kesehatan pun bisa lebih tinggi 2—3 kali lipat dibandingkan bisnis distribusi.

Tak hanya itu, Argon Group juga memiliki lini bisnis inisiatif digital melalui PT Karsa Inti Tuju yang sebenarnya baru didirikan pada tahun 2022.

Segmen ini bertindak sebagai agregrator segmen-segmen bisnis yang telah dimiliki Argon Group sebelumnya, seperti distribusi, perdagangan, dan produksi alat kesehatan.

“Dalam 5—10 tahun mendatang segmen bisnis digital ini akan tumbuh pesat dan berkontribusi besar bagi pendapatan Argon Group,” tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×