kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Arpeni menargetkan rapor biru tahun ini


Selasa, 06 Mei 2014 / 07:30 WIB
Arpeni menargetkan rapor biru tahun ini
ILUSTRASI. Promo 12.12 KFC Gratis Super Besar 1 via BNI (dok/BNI Experience)


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. Meski memiliki sejarah kondisi keuangan tak menggembirakan, PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk tak patah arang. Perusahaan jasa pelayaran ini berkomitmen bisa mencatatkan rapor biru tahun ini. Tak tanggung-tanggung, perusahaan berharap pendapatan 2014 tumbuh 37,09% menjadi Rp 1,508 triliun, supaya bisa mengantongi laba bersih Rp 58,4 miliar.


Target ini bisa dibilang fantastis. Pasalnya, paling tidak dalam tiga tahun terakhir, perusahaan tak pernah menangguk untung. Di tahun lalu, Arpeni Pratama merugi Rp 894,55 miliar. Sementara di 2012 dan 2011, masing-masing merugi Rp 720,97 miliar dan Rp 2,07 triliun.


Kinerja buruk tersebut, didukung kinerja pendapatan yang makin melorot. Plus, beban operasional yang justru membengkak.


Nah, demi mengejar target positif tahun ini, Arpeni Pratama pasang tiga strategi. Pertama, membidik angkutan curah kering dengan alasan angkutan komoditas tak akan lepas dari jasa pelayaran. "Perusahaan memfokuskan kegiatan usaha pada angkutan curah kering khususnya batubara di perairan domestik," ujar Ibarat, Direktur Utama Arpeni Pratama Ocean Line, dalam laporan tahunan perusahaan, Senin (5/5).


Kedua, menjual armada kapal demi meningkatkan efisiensi dari sisi beban jasa. Ini adalah cara yang telah dilakukan Arpeni Pratama di tahun-tahun sebelumnya. Sayang tak ada informasi yang mengungkapkan detail, berapa banyak armada kapal yang bakal dilego tahun ini.


Manajemen perusahaan ini cuma bilang akan mempertahankan kapal yang menguntungkan secara operasional saja. Sekadar informasi, sejauh ini perusahaan ini masih memiliki armada 66 kapal.

Ketiga, berharap dukungan kinerja dari anak usaha baru, PT Parama Surya Stevedoring. Ini adalah perusahaan patungan dengan PT Ayrus Prima yang bergerak di bidang jasa bongkar muat barang yang meliputi stevedoring, cordoring, dan receiving.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×