kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Perlu Dana Segar, Arpeni Pratama Menjual Aset


Sabtu, 29 Juni 2013 / 07:00 WIB
ILUSTRASI. Kenali Penyebab Kulit Kepala Kering, Gatal dan Berketombe di Sini


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Amailia Putri

JAKARTA. PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) menjual aset demi memenuhi kebutuhan pendanaan. Selain kapal, perusahaan itu juga menjual tanah dan bangunan di kawasan Jakarta Pusat. Nilai penjualan aset ini sekitar Rp 75 miliar.

Dalam pernyataan resminya, Iriawan Ibarat, Direktur Utama Arpeni Pratama Ocean Line Tbk, mengatakan, dana hasil penjualan aset itu akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dana operasional dan modal kerja. Pembeli aset tersebut adalah perusahaan yang terafiliasi dengan emiten saham perkapalan ini, yakni PT Grya Catur Abadi. Grya Catur dan Arpeni memiliki pemegang saham yang sama, yaitu Oentoro Surya.

Arpeni harus menjual aset untuk memperoleh dana segar. Maklum, perusahaan pelayaran ini tidak bisa leluasa memperoleh pendanaan yang mengharuskan adanya penjaminan aset. Pasalnya, Arpeni masih terikat perjanjian restrukturisasi dengan para krediturnya.

Sekadar mengingatkan, pada 2010 dan 2011, Arpeni tidak mampu membayar bunga obligasi jatuh tempo. Akibatnya, bunga obligasi yang berkisar 15%-17% terus membengkak. Hal ini lantaran setiap penurunan satu peringkat obligasi, suku bunga akan meningkat 0,375%.

Akibatnya, nilai bunga yang harus dibayar kian meningkat karena kondisi likuiditas Arpeni yang terus menyusut. Namun, akhirnya kreditur sepakat untuk melakukan restrukturisasi.

Selain tanah dan bangunan, manajemen Arpeni juga berniat menjual dua kapal liquid cargo. Sekadar informasi, saat ini, Arpeni memiliki tiga kapal tanker liquid cargo dengan total kapasitas 42.993 deadweight tonnage (DWT). Ketiga kapal itu saat ini masih disewakan ke Pertamina.

Total saat ini, kapal milik APOL mencapai 71 unit. Perinciannya, sembilan kapal panamax, tiga tanker, 22 tongkang, sembilan floating crane, dan 1 crew boat. Hingga kuartal I-2013, Arpeni masih rugi Rp 112,02 miliar dan pendapatannya Rp 272,18 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×