kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

ARPI: Pemain swasta sudah mampu menyimpan dan mendistribusikan vaksin Covid-19


Kamis, 07 Januari 2021 / 22:32 WIB
ARPI: Pemain swasta sudah mampu menyimpan dan mendistribusikan vaksin Covid-19
ILUSTRASI. Kemasan vaksin COVID-19 diperlihatkan di Command Center serta Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV), Bio Farma,


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan rantai dingin steril menjadi bagian penting dalam distribusi vaksin virus corona. Adapun saat ini perusahaan tanah air yang  mengembangkan vaksin corona adalah PT Bio Farma (persero) dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Selain mengembangkan vaksin corona, Kalbe Farma juga menyiapkan infrastruktur rantai dingin (cold chain) untuk sistem distribusi vaksin. Selain KLBF, ada juga pemain-pemain swasta lain yang memiliki beberapa fasilitas untuk pendistribusian vaksin.

Ketua Umum Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI), Hasanuddin Yasni mengemukakan program distribusi vaksin Covid-19 yakni Sinovac, berpotensi membantu pelaku industri swasta cold chain dari sisi bisnis.

Ia mengatakan pengiriman vaksin berbeda dengan pengiriman makanan dan minuman, sehingga pengiriman vaksin ini memerlukan stabilitas temperatur dan terhindar dari guncangan.

Baca Juga: Vaksin Sinovac telah didistribusikan, ini timeline pengembangannya

“Sebetulnya cukup banyak pemain swasta yang mampu menyimpan dan mendistribusikan vaksin Covid-19. Dengan demikian juga untuk suhu -15 sampai -20 derajat celsius seperti vaksin Moderna asal Amerika Serikat itu juga kita sudah sanggup memberikan fasilitasnya,” jelas Hasanuddin saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (7/1).

Ia menyebutkan ada beberapa perusahaan swasta yang memiliki fasilitas mulai dari ketersediaan kontainer yang biasa digunakan mengangkut tuna kini menjadi alat penting dalam pengiriman vaksin Covid-19 seperti Thermo King di Indonesia.

“Kita punya relasi yang dekat dengan Thermo King. Ini biasa banyak di pakai dan di pesan di beberapa negara seperti Jepang untuk penyimpanan vaksin Covid-19. Saat ini Thermo King sudah menciptakan kontainer dengan menaikkan suhu mencapai -80 derajat celcius,” tambahnya.

Ia menggambarkan, dengan menggunakan fasilitas kontainer tersebut dapat menyimpan vaksin sejenis Pfizer asal Amerika Serikat sebanyak 300.000 dosis per kontainer dengan ukuran 33 meter kubik.

“Harga reefer kontainernya diperkirakan mencapai Rp 2 miliar. Ini kita taruh sebagi penyimpanan vaksin yang dihitung dalam waktu bulanan hingga tahunan,” katanya.

Sementara itu, untuk proses pendistribusian ke daerah-daerah juga membutuhkan fasilitas penunjang seperti cool box atau boks pendingin untuk vaksin Covid-19.

 Hasanuddin mengatakan saat ini sudah ada cool box yang mampu menyimpan suhu hingga -25 derajat celcius.

Penggunaan cool box dengan suhu -25 derajat ini harus dilengkapi dengan vacuum insulated panel, serta phase change material sebagai pendingin.

Baca Juga: Pembatasan kegiatan di Jawa-Bali diterapkan pekan depan, begini dampaknya ke IHSG

Sehingga dengan material tersebut dapat menyimpan ketahanan vaksin Covid-19 saat di didistribusikan ke daerah-daerah.

“Pemain-pemain cool box ini ada dari Bio Farma yang menggunakan merk Nera dengan batas -25 derajat celcius yang bisa bertahan sampai 30 jam,” tandasnya.

Sementara Presiden Direktur Kalbe Farma, Vidjongtius mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan infrastruktur rantai dingin (cold chain) untuk distribusi.

Vidjongtius menegaskan bahwa anak usahanya di bidang logistik, PT Enseval Putera Megatrading Tbk  sudah menyiapkan sarana cold chain distribusi vaksin.

“Infrastruktur cold chain sudah ada dan siap karena selama ini layanan distribusi obat sdh berjalan,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×