kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Arsjad Rasjid: Penting Sekali Kolaborasi KADIN dan Pemerintah


Minggu, 02 Mei 2021 / 18:43 WIB
Arsjad Rasjid: Penting Sekali Kolaborasi KADIN dan Pemerintah
ILUSTRASI. Kontan - Arsjad Rasjid Kilas Online


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal

KONTAN.CO.ID - Di masa pandemi COVID-19 ini yang menyebabkan perekonomian bergerak lambat, dibutuhkan suatu kolaborasi antara pemerintah dengan KADIN (Kamar Dagang Indonesia) agar tercipta lagi semakin banyak lapangan pekerjaan di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh Arsjad Rasjid, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Dan Industri Bidang Pengembangan Nasional, dalam acara silaturahmi dengan KADIN Sumatera Utara, 30 April 2021.

Arsjad mengatakan, “Keadaan Indonesia saat ini sedang berat. Saya katakan kita sedang perang, perang ekonomi dan perang kesehatan. Perang kesehatan karena COVID-19, dan perang ekonomi karena roda ekonomi semuanya stop.”

Untuk itu, Arsjad menambahkan, di masa pandemi ini dibutuhkan kolaborasi untuk mempercepat dan mempermudah pengusaha lebih maju dan mendatangkan investasi lebih banyak.

“Investasi itu sangat penting. Apalagi dengan adanya pandemi ini, investasi itu adalah modal untuk menjalankan roda ekonomi. Jadi, penting sekali konteks investasi karena industri atau perdagangan tidak akan bisa berjalan tanpa adanya investasi. Jadi sangat terkait antara investasi, perdagangan, dan perindustrian. Itu satu kesatuan,” ujar Arsjad yang juga bakal calon ketua umum KADIN periode 2021–2026.

Karenanya, menurut Arsjad, sangat penting sekali kolaborasi antara KADIN dengan pemerintah untuk bersatu karena keadaan sekarang sedang sangat berat. “Pandemi tetap harus kita atasi, tapi bagaimana kita bangkitkan ekonomi,” ujar Arsjad.

Terkait Hari Buruh Sedunia pada 1 Mei 2021 yang salah satu tuntutannya menyuarakan tentang Undang-Undang Cipta Kerja atau omnibus law, Arsjad mengatakan bahwa antara pengusaha dan pekerja saling membutuhkan.

“Sebetulnya memang kelihatannya itu pro pengusaha. Tapi soul dari undang-undang tersebut adalah untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan menciptakan lapangan pekerjaan maka akan mengurangi kemiskinan,” ujar Arsjad.

Pasalnya, pemerintah tidak bisa menyiapkan lapangan pekerjaan sendiri. “Di sinilah kita perlu menciptakan lebih banyak pengusaha, baik yang mikro, kecil, menengah, dan besar. Tambah banyak pengusaha diciptakan, maka tambah banyak lapangan pekerjaan, dan tambah banyak mengurangi kemiskinan. Kuncinya adalah bagaimana kita bersatu,” tambah Arsjad.

“Jadi Undang-Undang Cipta Kerja itu ujung-ujungnya adalah untuk kebaikan bersama. Sebetulnya kalau melihat konteks dari pekerja, itu akan membantu karena akan lebih banyak pekerja,” Arsjad menambahkan.

Untuk mewujudkan itu semua, Arsjad lagi-lagi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dengan KADIN untuk mendesain insentif yang berbeda-beda kepada para pengusaha agar mau membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.

“Kita harus mendesain insentif-insentif untuk industri yang berbeda-beda karena tantangannya berbeda-beda. Dan juga untuk setiap daerah, tiap daerah mempunyai prioritas dan kekayaan alam yang berbeda-beda,” tutup Arsjad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×