kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arwana Kerek Produksi & Harga Jual


Sabtu, 30 Maret 2013 / 07:00 WIB
Arwana Kerek Produksi & Harga Jual
ILUSTRASI. Kamar tidur dengan wallpaper motif geometri yang tengah populer.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Amailia Putri

AKARTA. PT Arwana CitraMulia Tbk telah menyiapkan amunisi untuk menaikkan penjualan dan laba bersih tahun ini. Produsen keramik ini menargetkan laba bersih di tahun ini naik 60% ketimbang tahun 2012.

Direktur Keungan Arwana Rudy Sujanto mengatakan, strategi pertama adalah mendongkrak volume produksi. Kenaikan ini sejalan dengan pengoperasian pabrik baru perusahaan ini di semester II-2013. "Tahun ini, mungkin, pabrik baru jalan empat atau lima bulan, sehingga total produksi diperkirakan naik 10%," ujarnya, Kamis (28/3).

Sebagai perbandingan, tahun 2012, volume produksi perusahaan berkode saham ARNA ini sebanyak 41,26 juta meter persegi (m2). Dengan asumsi naik 10%, tahun ini volume produksi ARNA bisa mencapai 45,38 juta m2.

Pabrik yang terletak di Sumatera Selatan itu sekarang dalam tahap instalasi mesin. Pabrik ini akan menambah kapasitas produksi perusahaan sebesar 8 juta ton per tahun. Arwana bahkan berencana menambah lagi kapasitas produksi pabrik tersebut dalam dua tahap, masing-masing sebesar 6 juta ton per tahun dan 7 juta ton per tahun.

Seiring dengan peningkatan produksi, strategi kedua ARNA adalah mematok kenaikan volume penjualan. Rudy menyatakan, volume penjualan ARNA tahun ini diperkirakan naik 11% dari tahun lalu. Sepanjang tahun 2012, volume penjualan Arwana sebesar 39,86 juta m2. Tahun ini, target penjualan dipatok mencapai 44,17 juta m2.

Kenaikan harga juga akan menjadi faktor pendongkrak kinerja ARNA tahun ini. Perusahaan ini akan menaikkan harga jual keramiknya sebesar 11,82% di tahun 2013. Tahun lalu, harga jual keramik ARNA rata-rata Rp 27.900 per m2. Tahun ini harga jual rata-rata naik menjadi di kisaran Rp 31.200 per m2.

Direktur Operasional Arwana Edy Suyanto, menjelaskan, ARNA harus menaikkan harga lantaran harga berbagai elemen produksi naik sejak awal tahun ini, seperti kenaikan upah buruh, tarif listrik, dan harga gas. "Secara umum, biaya produksi Arwana naik
Rp 1.300 per m2," katanya.
Kendati ada kenaikan harga, Edy yakin, pelanggan tidak akan menyeberang ke merek lain. Ia mengklaim, harga rata-rata keramik Arwana masih 5% lebih rendah daripada produsen keramik lain. "Apa lagi dengan kenaikan harga gas, tidak mungkin ada industri yang bisa menyesuaikan," imbuhnya.

Efisiensi produksi

Bersamaan dengan kenaikan harga jual, strategi ketiga, perusahaan juga akan melakukan efisiensi. Misalnya, mencari sumber bahan baku yang dekat dengan lokasi pabrik. Hal itu akan meringankan ongkos pengiriman yang harus ditanggung perusahaan. Selain itu, Arwana akan menggunakan teknologi gas buang yang diolah kembali menjadi sumber energi.

Jika menilik laporan keuangan ARNA per akhir Desember 2012, beban produksi perusahaan tercatat sebesar Rp 753,82 miliar. Angka ini setara dengan 68,52% dari total pendapatan perusahaan yang sebesar Rp 1,11 triliun. Elemen beban produksi itu antara lain bahan baku, upah buruh, dan beban pabrikasi.

Dengan efisiensi, perusahaan itu berharap, ongkos produksi bisa ditekan. Dengan demikian, pundi-pundi yang bisa diraup dari bisnis keramik ini bisa maksimal. Manajemen menargetkan bisa membukukan kenaikan laba sekitar 60%.

Tahun 2012, laba bersih ARNA tercatat Rp 156,46 miliar. Tahun ini, manajemen menargetkan bisa mengerek hingga Rp 250 miliar. Begitu pula penjualan.

Tahun lalu, pendapatan perusahaan ini Rp 1,11 triliun. Hingga tahun 2013 ini, manajemen Arwana berharap pendapatan mencapai Rp 1,37 triliun. Artinya, ARNA mematok kenaikan pendapatan sebesar 24% tahun ini. n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×