kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   11.000   0,75%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Arwana siap membangun pabrik tahap II


Selasa, 01 Oktober 2013 / 07:30 WIB
Arwana siap membangun pabrik tahap II
ILUSTRASI. Rokok Djarum Super. Kekayaan Duo Bos Djarum dan CT Corp Amblas Sejak Awal Mei 2022.


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Herlina Kartika Dewi

JAKARTA. Setelah merampungkan pembangunan pabrik keramik tahap pertama di Palembang, kini PT Arwana Citramulia Tbk tengah membangun pabrik tahap keduanya. Menurut jadwal, pabrik tahap kedua ini bakal beroperasi pada 2015 mendatang.

Direktur Keuangan PT Arwana Citramulia Tbk Rudy Sujanto bilang, pabrik tahap pertama milik perusahaan di Palembang sudah beroperasi pada awal September lalu. Setelah pabrik ini beroperasi, perusahaan mulai mengembangkan pabrik tahap kedua.

Menurut Rudy, saat ini, perusahaan berkode saham ARNA ini tengah merampungkan pembangunan fisik pabrik tahap kedua. "Kami tinggal memasang mesin saja. Setelah itu, butuh waktu sekitar sembilan bulan untuk pemasangan instalasi listrik dan pabrik sudah bisa beroperasi pada tahun 2015," jelasnya kepada KONTAN, Senin (30/9).

Untuk membangun pabrik tahap kedua yang berkapasitas enam juta meter persegi (m²) keramik per tahun ini, ARNA menggelontorkan investasi sekitar Rp 120 miliar. Sebelumnya, ARNA telah membangun pabrik di Palembang tahap I dengan kapasitas produksi 7 juta m² per tahun.

Catatan saja, perusahaan itu berencana membangun tiga pabrik baru di Palembang dengan kapasitas produksi total 20 juta m² per tahun. Setelah pabrik tahap pertama dan kedua rampung, ke depan Arwana berniat membangun satu pabrik lagi yang berkapasitas 6 juta m² per tahun.

Sayangnya, Rudy enggan membeberkan detail rencana pembangunan pabrik tahap ketiga. Yang jelas, kata Rudy, membangun pabrik baru lebih efisien ketimbang mengakuisi pabrik keramik yang lain

Kenaikan upah buruh dan biaya energi yang terjadi sejak awal tahun ini ikut berpengaruh pada kinerja perusahaan lantaran biaya produksi perusahaan ikut membengkak. Makanya, perusahaan menaikkan harga jual keramik rata-rata Rp 2.000-Rp 3.000 per m². "Kenaikan harga ini untuk mengompensasi kenaikan harga BBM dan harga gas, serta upah buruh," kata Rudy.

Pada semester I-2013, ARNA mencatat penjualan bersih Rp 683,70 miliar, naik 29,52% ketimbang semester I-2012 Kenaikan penjualan bersih ini didorong naiknya volume penjualan keramik ARNA. Tahun ini, ARNA mematok volume produksi keramik sebanyak 45,38 juta m², naik 10% ketimbang tahun lalu.

Hingga akhir tahun, perusahaan optimistis bisa meraup pendapatan Rp 1,45 triliun. Keyakinan ini didukung oleh permintaan keramik di segmen menengah ke bawah di semester II-2013 yang diperkirakan masih positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×