Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Kalimantan selama ini kerap defisit produksi pangan, khususnya beras. Untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk, Kalimantan kerap mendatangkan beras dari Sulawesi Selatan dan sejumlah daerah lumbung padi lainnya. Upaya mendatangkan pangan dari daerah lain membuat harga produk pangan di Kalimantan tergolong lebih mahal karena panjangnya rantai pasok.
Padahal secara geografis, Kalimantan memiliki potensi untuk membangun lahan pertanian. Hal itu tak terkecuali bagi Kalimantan Tengah (Kalteng) agar berdaulat dalam memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Untuk itu, pemerintah terus mengenjot daerah ini agar produktivitas pangan, khususnya padi, jagung dan kedelai dapat meningkat. Bahkan, Kalteng juga disiapkan menjadi salah satu lumbung beras nasional karena berpotensi mengekspor beras ke Malaysia yang jaraknya lebih dekat.
Selama ini, Malaysia tercatat mengimpor beras sebanyak 1,2 juta ton per tahun. Bila Kalteng berhasil menjadi lumbung beras dan mampu memasok produksinya ke Malaysia dengan harga lebih kompetitif, maka dapat dipastikan peluang mengekspor ke Malaysia akan terbuka lebar. "Kami berharap Kalteng menjadi lumbung pangan bisa terwujud, karena itu kami terus mendorong para petani agar terus meningkatkan produksi pertanian," ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akhir pekan ini.
Amran mengklaim pihaknya terus meningkatkan indeks pertanaman melalui rehabilitasi dan membangun embung. Kemtan berharap masa tanam bisa menjadi dua sampai tiga kali setahun dari selama ini cuma satu kali dalam setahun.
Selain itu, pada tahun 2016 ini, Kemtan juga memberikan bantuan kepada Kalteng sebanyak 1.210 unit alat sistem pertanian, sehingga dapat mendorong percepatan produksi dan pengolahan pertanian.
Selain itu, kemtan juga membangikan bibit unggul agar dapat meningkatkan produktivitas dari selama ini 5 ton menjadi 7 ton hingga 10 ton. Kemtan juga menggelontorkan bantuan anggaran ke Kalteng sebesar Rp 380 miliar. Ini lebih tinggi dari tahun lalu sebesar Rp 200 miliar.
Sementara itu dalam keterangan tertulisnya Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan kinerja sektor pangan Kalteng di tahun 2016 mengalami peningkatan. Produksi padi surplus sebanyak 196.500 ton dan produksi jagung maupun kedelai mengalami peningkatan. Menurutnya, capaian ini karena dukungan penuh program upaya khusus swasembada pangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News