Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kehidupan manusia modern tak bisa terlepas dari kegiatan pertambangan. Begitu banyak mineral yang dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari. Seperti minyak, batubara untuk energi, nikel, tembaga, perak dan emas.
Berbagai komoditas itu untuk keperluan teknologi. Seperti semikonduktor, otomotif, industri manufaktur hingga konstruksi. Namun kegiatan pertambangan selain banyak membawa manfaat bagi manusia, juga meninggalkan pekerjaan lain seperti pemulihan lahan pasca kegiatan pertambangan.
Maka, sebagai bagian dari PT Astra International Tbk (ASII), PT Agincourt Resources, yang mengelolal tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan mendirikan departemen khusus yang menangani pemulihan lahan dan lingkungan, yakni Departemen Environment.
Dalam mengimplementasikan ESG, PT Agincourt Resources menerapkan tujuh prinsip. Terdiri dari green house gas emissions reduction, energy management, water management, waste management, employee health and safety, community development, dan good corporate governance.
Aktivitas penambangan memiliki dampak yang besar karena aktivitas pertama adalah pembukaan lahan. Pembukaan lahan dapat memengaruhi keanekaragaman flora dan fauna di sekitar area pemrosesan, dan kemudian aktivitas penambangan, kegiatan membuang tanah dan material limbah.
Baca Juga: Ekonomi Kuartal II 2025 Didorong Industri Pengolahan hingga Pertambangan
"Aktivitas ini memerlukan standar operasi yang sangat ketat dan bertanggung jawab," kata Superintendent - Environmental Site Support PT Agincourt Resources, Syaiful Anwar, dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Kamis (14/8).
Departemen Environment PT Agincourt Resources menggunakan tanaman perintis yang berasosiasi dengan mikroorganisme yang mampu mengurai logam berat, menetralkan material sisa tambang, mengembalikan kesuburan tanah dan membentuk ekosistem baru.
"Jadi material sisa proses kegiatan penambangan dapat mempengaruhi kontaminasi pada tanah, kemudian ke air atau sungai,. Namun kami memiliki beberapa tanaman yang kami gunakan untuk reklamasi di area pascatambang," lanjut Syaiful
Sebagai perusahaan yang menganut konsep good mining practice, PT Agincourt Resources memilih metode yang lebih mahal karena lebih efisien dalam proses ekstraksi emas dan juga lebih ramah lingkungan. Good mining practice adalah suatu kegiatan pertambangan yang sangat taat pada aturan.
Selain itu memiliki perencanaan yang baik sebelum masa eksplorasi dimulai, menerapkan teknologi yang sesuai yang berlandaskan pada efektivitas dan efisiensi, melaksanakan konservasi bahan galian, mengendalikan dan memelihara fungsi lingkungan, menjamin keselamatan kerja, mengakomodir keinginan dan partisipasi masyarakat, menghasilkan nilai tambah, serta menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.
Metode ekstraksi emas di tambang emas Martabe tidak lagi menggunakan merkuri seperti tambang emas tradisional. Merkuri adalah unsur logam yang sangat sulit larut di alam karena itu tambang emas Martabe memilih menggunakan sianida untuk memisahkan emas.
Beberapa kasus menunjukkan, sangat mungkin untuk menggunakan tanaman untuk remediasi sianida di lingkungan perairan dan menyaring spesies tanaman yang sesuai dengan kondisi lokal.
"Kami menggunakan tanaman khusus yang memiliki kemampuan melakukan akumulasi terhadap konsentrasi logam berat atau kami sebut sebagai teknologi tanaman remediasi," ujarnya.
Selanjutnya: Huawei Pura 80 Ultra Puncaki Daftar Kamera Terbaik DxOMark, Ini Alasannya
Menarik Dibaca: Promo Hypermart Beli Banyak Lebih Hemat 15-21 Agustus 2025, Rapika Beli 1 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News