Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah menyiapkan total sebanyak 215 unit kapal yang akan beroperasi pada momen mudik Lebaran 2025.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menjabarkan bahwa total 215 unit kapal tersebut terdiri dari 50 kapal ASDP dan 165 unit reguler non-ASDP.
"Pada layanan Angkutan Lebaran 2025, terdapat 9 lintasan penyeberangan yang masuk dalam pantauan nasional, yakni Merak - Bakauheni, Ketapang - Gilimanuk, Jangkar - Lembar, Padangbai - Lembar, Kayangan - Pototano, Tanjung api-api - Tanjung Kelian, Ajibata - Ambarita, Panajam - Kariangau, Bajoe - Kolaka dan dua lintasan dari pelabuhan perbantuan Ciwandan - Wika Beton, dan Bojonegara - Muara Pilu," urainya kepada Kontan, Selasa (25/2).
Baca Juga: Damri Siapkan 1.220 Bus Angkut 2,8 Juta Penumpang selama Lebaran 2025
Untuk menghadapi lonjakan penumpang yang terjadi, ASDP telah menerapkan 3 pola jadwal berdasarkan kondisi di tiap pelabuhan. Adapun jadwal perjalanan yang berlaku adalah seperti, dalam kondisi normal, kapal operasi 28 yang melayani 114 trip.
Lalu, pada kondisi padat terdapat kapal operasi 31 yang melayani 126 trip. Lalu, pada kondisi padat, terdapat kapal operasi 33 yang melayani 135 trip.
Shelvy menjelaskan bahwa pada saat kondisi padat terjadi penambahan kapasitas dilakukan dengan memberlakukan pola bongkar tanpa muat, di pelabuhan yang tidak mengalami lonjakan muatan (port time dapat dipercepat, sehingga trip meningkat) dan penerapannya dilakukan pada dermaga 4, 5 dan 7.
ASDP juga tidak menerapkan adanya regulasi khusus terkait harga tiket kapal laut selama musim mudik berlangsung. Namun demikian, pengguna jasa wajib membeli tiket secara daring melalui website Ferizy.
"Tiket dapat dibeli mulai H-60 sebelum perjalanan dan paling lambat H-1 sebelum keberangkatan. Dengan sistem ini, diharapkan masyarakat dapat lebih terencana dalam perjalanan mereka dan tidak perlu khawatir akan kehabisan tiket di hari keberangkatan," jelasnya.
Baca Juga: KAI Siapkan 48.837 Perjalanan Angkut Penumpang Selama Lebaran
Shelvy lebih lanjut mengemukakan bahwa untuk memastikan keamanan perjalanan laut selama puncak arus mudik adalah dengan meresmikan pisat kendali pengaturan kegiatan operasional pelabuhan lintas stakeholder alias Port Operation Control Center (POCC), sehingga memudahkan pengambilan keputusan oleh pemangku kebijakan penyeberangan secara cepat dan tepat terutama dalam kondisi padat seperti Angkutan Lebaran dan Nataru ataupun saat terjadi cuaca ekstrem.
"Dari segi strategi manajemen arus kendaraan, ASDP bersama stakeholder terkait siap menerapkan kebijakan yang berorientasi pada kelancaran lalu lintas saat momen puncak arus mudik. Upaya ini dilakukan untuk memastikan distribusi kendaraan lebih merata dan mengurangi potensi antrean panjang di dalam pelabuhan," ucapnya.
Selanjutnya: Allianz Life Catat Pertumbuhan Asuransi Kanal Digital hingga 15% pada 2024
Menarik Dibaca: Brokoli Aman untuk Asam Urat? Yuk Simak Ulasannya di sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News