kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asia IoT Business Platform 2019 jadi ajang inisiasi dan implementasi industri 4.0


Rabu, 28 Agustus 2019 / 21:09 WIB
Asia IoT Business Platform 2019 jadi ajang inisiasi dan implementasi industri 4.0


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergelaran Asia IoT Business Platform (AIBP) berfokus pada inisiatif Indonesia 4.0. Acara yang berlangsung di The Ritz Carlton Kuningan ini, juga mencakup pembahasan industri 4.0, Smart City dan Ekonomi Digital, Rabu (28/8).

Tak hanya itu, AIBP juga menyoroti tantangan yang dihadapi perusahaan lokal dan badan layanan publik dalam mengadopsi dan menerapkan IoT, serta dalam menuntaskan proyek transformasi digital.

"Perkembangan terbaru dan inisiatif utama dalam industri teknologi juga dibahas," tutur Irza Fauzan Suprapto, Direktur AIBP sebagaimana dilansir dari keterangan resminya.

Baca Juga: Kimia Farma Tbk (KAEF) pertajam lini ekspor dan akuisisi

Lebih jauh, berdasarkan survei yang dilakukan AIBP terhadap 1.624 profesional bisnis dan teknologi informasi di Asia Tenggara, menyatakan perusahaan wajib mengadopsi teknologi digital agar tetap kompetitif.

Pertumbuhan Indonesia dari sisi inovasi IoT menempati peringkat kedua sebesar 23% di bawah Malaysia sebesar 28%. Pada periode yang sama tahun 2016, Indonesia hanya mencapai pertumbuhan 10%.

Lalu, Malaysia dan Filipina sama-sama menempati posisi tiga dan empat dengan pertumbuhan sebesar 18%. Vietnam berada di urutan akhir dengan angka pertumbuhan sebesar 13%.

Sementara dari sisi implementasi IoT di ASEAN, sektor industrial menempati peringkat atas dengan pertumbuhan 42%, diikuti dengan sektor perbankan, pelayanan finansial dan asuransi sebesar 24%.

Baca Juga: Kimia Farma dan Pertamina diganjar penghargaan Enterprise Innovation Award 2019

"Selebihnya, sektor logistik, transportasi dan distribusi berkembang 12%, sama seperti pelayanan publik. Sementara implementasi IoT sektor ritel dan real estate berkembang 10% di ASEAN," tambah Irza.

Sebagai tambahan, sebesar 70% pemimpin bisnis di Indonesia puas dengan opsi konektivitas, dibandingkan dengan 48,6% di Filipina. Menurutnya, di Filipina kerap terjadi masalah infrastruktur konektivitas.

Sementara dari sisi pemerintah, Kominfo berkata telah berfokus pada penyelesaian proyek Palapa Ring untuk mendukung implementasi IoT.

"Tentu perkembangan yang menggembirakan ini harus beriringan pula dengan partisipasi aktif dari lembaga pemerintah daerah dalam investasi infrastruktur. Nah, kami sendiri fokus pada penyelesaian Palapa Ring," ungkap Dr Ismail MT, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×