Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam pergelaran acara tahunan konferensi Asia IoT Business Platform 2019 ke-32, emiten yang bergerak di industri farmasi, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) meraih penghargaan Enterprise Innovation Award, Rabu (28/8).
Penghargaan tersebut diberikan kepada perusahaan enterprise di Asia Tenggara yang dinilai berinisiatif memulai transformasi digital.
KAEF sendiri telah mengaktifkan program Transformasi Digital Kimia Farma yang mengintegrasikan seluruh rantai nilai operasi, mulai dari manufaktur hingga operasi ritel dengan pemanfaatan big data.
Baca Juga: Begini tanggapan Kimia Farma soal fasilitas percepatan pencairan restitusi pajak
"Dalam beberapa terakhir kami memang telah mencoba bergerak ke industri 4.0 di Indonesia. Hal ini membantu kami untuk tidak hanya menggenjot produktivitas dan kreativitas tetapi juga kesempatan," ujar Honesti Basyir, CEO Kimia Farma di Jakarta, Rabu (28/8).
KAEF atau Kimia Farma saat ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 18,2 triliun atau setara dengan US$ 1,3 miliar. BUMN di segmen manufaktur, distribusi, dan ritel ini juga telah mempekerjakan 11.000 orang di Indonesia.
Selain KAEF, Pertamina juga memulai transformasi digital setelah mengidentifikasi lebih dari 100 titik pada timnya.
Baca Juga: Kimia Farma (KAEF) ekspor produk kosmetik ke Arab Saudi mulai tahun ini
Perusahaan yang memiliki pendapatan sekitar Rp 9,4 triliun dan laba sebesar Rp 4,4 triliun pada semester I 2019 ini, menggunakan teknologi untuk efisiensi operasional. Beberapa proyek berikutnya berpusat untuk menciptakan standar dan implementasi tools digital untuk digitalisasi operasi kilang.
Baik KAEF dan Pertamina, menerima penghargaan pada hari ini, Rabu (28/8), dan akan memamerkan proyek transformasi digitalnya di Singapura pada awal 2020 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News