kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asia Pacific Rayon raih pinjaman sindikasi Rp 4,5 triliun


Jumat, 09 April 2021 / 17:29 WIB
Asia Pacific Rayon raih pinjaman sindikasi Rp 4,5 triliun
ILUSTRASI. Dirjen IKFT Muhammad Khayam menyerahkan penghargaan INDI 4.0 kepada Direktur Asia Pacific Rayon, Basrie Kamba?di Jakarta.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asia Pacific Rayon (APR), produsen serat rayon terintegrasi, mendapatkan fasilitas pinjaman sindikasi senilai Rp 4,5 triliun (US$ 300 juta) dari sejumlah bank nasional dan afiliasi internasional. Pendanaan tersebut digunakan untuk mendukung belanja modal perusahaan yang beroperasi di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau, Sumatera.

Operasional Asia Pacific Rayon terintegrasi langsung dengan rantai pasokannya, berada dalam satu kompleks yang sama dengan hutan tanaman industri yang terbarukan untuk menghasilkan produk tekstil yang berkualitas tinggi.

Mulai beroperasi sejak 2019 dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Februari 2020, APR berencana meningkatkan kapasitas produksi serat rayon dalam beberapa tahun kedepan untuk memenuhi potensi kebutuhan viscose staple fiber (VSF) yang terus meningkat serta memperkuat pasar Indonesia dan pasar ekspor di mancanegara.

Asia Pacific Rayon merupakan bagian dari Grup RGE, yang mengelola sekelompok perusahaan manufaktur berbasis sumber daya yang beroperasi secara global.

Baca Juga: Bahan baku rayon bertambah, Kemenperin yakin industri TPT akan menggeliat

Bank yang berpartisipasi dalam sindikasi pinjaman ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Pan Indonesia Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk, dan PT Bank KEB Hana Indonesia.Adapun, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, dan PT Bank Pan Indonesia Tbk ditunjuk sebagai joint mandated lead arranger and bookrunner (JMLAB) sindikasi pinjaman tersebut.

Direktur Asia Pacific Rayon Basrie Kamba mengatakan, pendanaan ini akan digunakan untuk kelanjutan investasi dalam operasional produksi serat rayon atau viscose, yakni bahan baku tekstil yang berasal dari pengelolaan hutan tanaman industri (HTI) yang dikelola secara berkelanjutan.

Sebagai bahan baku tekstil, serat rayon memiliki keunggulan di antaranya merupakan sumber yang terbarukan dan mudah terurai (biodegradable), yang mendukung tren mode berkelanjutan (sustainable fashion) di Indonesia serta pasar mode dunia.

Rencana ekspansi Asia Pacific Rayon juga sejalan dengan strategi pemerintah dalam meningkatkan investasi dan mendorong pembukaan lapangan kerja untuk mendukung pemulihan ekonomi imbas pandemi Covid-19. Menyusul pengesahan UU Omnibus pada Oktober tahun lalu untuk mendorong investasi dan penciptaan lapangan kerja, Presiden Jokowi mengatakan pada bulan lalu bahwa investasi akan menjadi kunci dalam mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5% pada 2021.

“Fasilitas pinjaman ini serta investasi berkelanjutan di kegiatan usaha kami adalah bukti nyata potensi pertumbuhan industri viscose-rayon di Indonesia dan dunia. Kami berkomitmen untuk terus mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan iklim investasi di industri manufaktur berorientasi ekspor, menciptakan lapangan kerja di industri hulu yakni pada pengolahan hutan tanaman industri (HTI) dan pemrosesan bahan baku, serta lapangan kerja di industri hilir, yaitu industri tekstil dan bisnis terkait,” ujar Basrie dalam keterangan tertulis, Jumat (9/4).

Heri Setiawan, Executive Vice President BRI sebagai  perwakilan dari JMLAB dan seluruh kreditur berharap, kolaborasi ini dapat mendukung Asia Pacific Rayon dalam meningkatkan produksi dan mengembangkan operasinya serta mendukung pemulihan peningkatan ekspor di Indonesia.

Susiana Santoso, Executive Vice President BCA mengatakan dukungan BCA dan seluruh bank yang berpartisipasi dalam sindikasi merefleksikan kepercayaan terhadap Asia Pacific serta berkontribusi untuk mendukung industri yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Selanjutnya: Industri tekstil masih dibayangi berbagai tantangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×