kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

ASITA: Pelonggaran PSBB akan menciptakan efek yang baik bagi industri pariwisata


Jumat, 26 Juni 2020 / 20:18 WIB
ASITA: Pelonggaran PSBB akan menciptakan efek yang baik bagi industri pariwisata
ILUSTRASI. Wisata Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/foc.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau ASITA (Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies) optimistis pelonggaran PSBB akan menciptakan efek yang baik bagi industri pariwisata setelah sebelumnya terhenti akibat COVID-19.

Nunung Rosmiati, Ketua Umum ASITA menjelaskan pihaknya saat ini sedang menggalakkan kampanye bagi wisatawan domestik melalui empat program dengan harga harga khusus City Activition, Staycation, Road trip dan Epic dengan kerjasama Kemenparkraf melalui hastag #DiIndonesiaAja.

Baca Juga: Pengusaha dinilai sudah saatnya menata ulang perusahaan dan efisiensi akibat Covid-19

"Tak hanya itu, dilonggarkan pula aturan operasional maskapai, yang tadinya hanya boleh mengangkut 50% dari total kapasitas, tapi sekarang dilonggarkan load factornya jadi 70%, diharapkan bisa menumbuhkan pergerakan masyarakat sudah mulai bebas lagi ke luar daerah," ujar Nunung saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (25/6) lalu.

Nunung melanjutkan pihaknya juga melakukan kerjasama dengan DPD melakukan kegiatan dan promosi bertahap sesuai menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah. Pihaknya menjalankan, program seperti Wisata Local – staycation, City Activition Wisata Antar Kota/Area – dari kegiatan Wisata lokal + Roadtrip Outdoor activity Wisata antar Provinsi.

Dengan masa PSBB , dimana semua kegiatan ekonomi menurun drastis dan mengakibatkan sektor pariwisata yang paling besar menerima dampak, yang hampir 90 % industri pariwisata tidak dapat beraktivitas seperti biasanya.

Maka selaku Pengusaha di bidang Pariwisata khususnya ASITA yang memiliki anggota diseluruh provinsi dengan sangat berharap dan sangat menyambut dengan mulainya dibukanya tempat tempat wisata.

Tentunya pembukaan tempat tempat wisata yang sudah aman dan atas persetujuan pemerintah daerah setempat dan yang sudah menyiapkan dan menjalankan Protokol Kesehatan yang ditetapkan oleh instansi terkait masing masing. Pelanggoran PSBB memberikan efek yang cukup baik di industri Pariwisata.

Baca Juga: Kemenparekraf gaet Japnas dorong investasi 10 destinasi wisata super prioritas

Bersamaan dengan kembali beroperasinya perusahaan di bidang pariwisata, Perusahaan travel agent mulai membuka kembali bisnisnya rata-rata di bulan Juli 2020.

"Perusahaan menerapkan SOP nasional untuk tidak dulu mempekerjakan karyawan di atas 40 tahun ke atas dengan batas 50% yang mengantor. Apabila karyawan tersebut dibutuhkan kembali pasti akan direkrut kembali," lanjut Nunung.

Adapun Bali akan dipersiapkan kembali menjadi sasaran utama wisatawan sebab penyebaran COVID-19 sangat minim. Nunung berkata, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI mengunjungi Bali untuk melihat kesiapan Pariwisata Bali dalam new normal, kemarin.

"Mengapa Bali menjadi sasaran pertama, karena penyebaran Covid-19 sangat minim. Seperti yang disampaikan oleh Menparekraf bahwa akan ada 3 tahap pembukaan aktivitas destinasi Bali. Pentingnya kita membangun kepercayaan terhadap wisatawan," pungkas Nunung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×