Reporter: Raymond Reynaldi | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) menargetkan, nilai transaksi yang diraup pada penyelenggaraan International Furniture & Craft Fair Indonesia (IFFINA) 2010 mencapai US$ 250 juta. IFFINA sendiri berlangsung pada 11-14 Maret 2010 di Jakarta International Expo (JiExpo), Kemayoran.
"Target ini untuk menjadikan IFFINA 2010 sebagai barometer baru di Asia, karena pada waktu bersamaan juga diselenggarakan pameran serupa di Vietnam," terang Ambar Tjahjono, Ketua Umum Asmindo, saat jumpa pers pre-launching IFFINA 2010, Rabu (9/12) malam.
Asmindo juga menargetkan, kenaikan pembeli potensial menjadi 2500, dari 1500 pada penyelenggaran tahun sebelumnya. Saat ini, Asmindo tengah menyeleksi peserta maupun produk yang dipamerkan. "Produk yang dipajang harus mendunia dan kualitasnya lebih bagus dari sebelumnya. Kami juga akan menyeleksi exhibitor lokal agar ready for export," kata Ambar.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Industri dan Teknologi Rachmat Gobel menilai, langkah Asmindo menyelenggarakan pameran furnitur dan kerajinan skala internasional sangatlah tepat. "Ini merupakan cara yang kreatif dan inovatif dari Asmindo untuk menerobos pasar global," tegas dia.
Untuk itu, Rachmat berharap, pemerintah mau bersinergi dengan kekuatan industri, seperti Asmindo ini. Sebab, pemerintah perlu mendukung pengembangan industri dalam negeri. "Jadi kebijakannya harus pro pengembangan industri," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News