kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.966.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.765   92,00   0,55%
  • IDX 6.749   26,11   0,39%
  • KOMPAS100 973   5,13   0,53%
  • LQ45 757   3,47   0,46%
  • ISSI 214   1,25   0,59%
  • IDX30 393   1,62   0,42%
  • IDXHIDIV20 470   -0,32   -0,07%
  • IDX80 110   0,74   0,67%
  • IDXV30 115   -0,27   -0,24%
  • IDXQ30 129   0,23   0,18%

Asosiasi Mainan Mengharapkan Kerjasama dengan Lembaga Pendidikan


Jumat, 08 Januari 2010 / 09:58 WIB
Asosiasi Mainan Mengharapkan Kerjasama dengan Lembaga Pendidikan


Reporter: Raymond Reynaldi |

JAKARTA. Demi memberdayakan produk mainan lokal, perajin mainan mengharapkan dapat bekerjasama dengan lembaga pendidikan nasional, baik swasta maupun negeri.

Ketua Umum Asosiasi Penggiat Mainan Edukatif dan Tradisional Indonesia (Apmenti) Dhanang Sasongko mengatakan, sinergi dapat dilakukan dengan cakupan dari kelompok bermain hingga sekolah dasar.

Apmenti pun siap memasok mainan edukatif yang berguna bagi pembentukan karakter anak usia. "Selain itu mereka jadi lebih mengenal produk mainan lokal," ujar Dhanang, Kamis (7/1).

Membludaknya mainan impor asal China, kata Dhanang, menjadi pertimbangan Apmenti untuk menjalin hubungan saling menguntungkan itu. Pasalnya, saat ini beberapa sekolah mulai menggunakan mainan impor dari China yang berbahan plastik. "Soalnya harganya lebih murah," ujar dia.

Akibatnya, lanjut dia, dua dari 40 perusahaan anggota Apmenti mengalami kesulitan memasarkan barang produksinya. Sedang, 20% dari 120 usaha plasma yang biasa berhubungan dengan Apmenti telah beralih menjadi pedagang mainan China. "Untungnya lebih besar," tegas dia.

Secara siklus pun, jelas Dhanang, omzet tertinggi yang dapat diraih oleh produsen mainan lokal terjadi pada masa Tahun Ajaran Baru dan jelang libur hari raya Lebaran maupun Natal dan akhir tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×