kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Astra Agro Lestari (AALI) siapkan sejumlah strategi bisnis untuk perbaiki kinerja


Jumat, 23 April 2021 / 16:43 WIB
Astra Agro Lestari (AALI) siapkan sejumlah strategi bisnis untuk perbaiki kinerja
ILUSTRASI. Perkebunan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen sawit, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatatkan kenaikan pendapatan bersih 5% yoy menjadi Rp 5,03 triliun di kuartal I 2021. Kendati pendapatan naik, AALI justru mencatatkan penurunan laba bersih hingga 56,22% yoy menjadi Rp 162,43 miliar dari yang sebelumnya Rp 371,06 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya. 

Communication and Investor Relations Manager AALI, Fenny Sofyan menjelaskan penurunan laba bersih perusahaan di kuartal I 2021 salah satunya disebabkan turunnya keuntungan selisih kurs. 

Melansir laporan keuangan AALI di kuartal I 2020, AALI mencatatkan selisih kurs bersih turun signifikan dari sebelumnya Rp 104,36 miliar di kuartal I 2020 menjadi hanya Rp 12,22 miliar. Ada sejumlah strategi yang telah disiapkan Astra Agro Lestari untuk memperbaiki kinerja di sepanjang tahun ini. 

"Pertama dengan digitalisasi. Upaya melakukan digitalisasi sudah dimulai Astra Agro sejak 3 hingga 4 tahun lalu. Jadi ketika ada pembatasan sosial akibat pandemi kami tetap bisa menjalankan operasional dengan baik. Adanya teknologi ini, perusahaan bisa mempermudah memantau dan mendapatkan data real time dari kebun ke head office," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (23/4). 

Menurut Fenny, strategi digitalisasi ini memberikan kontribusi besar terhadap upaya efisiensi perusahaan. 

Baca Juga: Tingkatkan produktivitas operasional, ini yang dilakukan Astra Agro Lestari (AALI)

Strategi kedua, AALI akan mengoptimalkan penerimaan buah luar di tahun ini. Fenny mengungkapkan saat ini komposisi penerimaan buah luar atau di luar plasma sebesar 41% kemudian dari inti dan plasma sebanyak 59%. "Pada Tahun 2020  penerimaan buah luar atau pihak ketiga naik sekitar 15% yang tentu menjalankan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat," ujarnya. 

Strategi ketiga adalah konsisten melakukan program replanting. Fenny mengatakan, setiap tahunnya AALI melakukan program replanting sekitar 5.000 Ha hingga 6.000 Ha. Di sisi lain, saat ini AALI juga telah berhasil melahirkan tiga bibit unggul dengan produktivitas 30 ton/ha per tahun yang menghasilkan produksi minyak 8,5 ton sampai  9 ton/ha per tahun. Oleh karenanya, secara jangka panjang AALI berharap bisa meningkatkan produktivitas. 

Catatan Kontan.co.id sebelumnya, untuk menunjang strategi tersebut AALI mengalokasikan dana capex senilai Rp 1 triliun di tahun ini dan tidak menutup kemungkinan belanja modal bisa naik menjadi Rp 1,5 triliun tergantung kondisi bisnis. 

Dengan alokasi anggaran Rp 1 triliun, sekitar Rp 700 miliar akan digunakan untuk perawatan tanaman yang belum menghasilkan dan replanting. Sisanya untuk perawatan rutin aset tetap seperti jembatan, perumahan karyawan, jalan dan perawatan di pabrik. 

Selanjutnya: Optimistis kinerja membaik, begini peluang bisnis Astra Graphia (ASGR) di tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×