Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. CEO Toll Road Business Group Astra Infra Kris Ade Sudiyono menyatakan pihaknya menyambut baik rencana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melanjutkan proyek tol nasional.
Kendati demikian, Astra Infra masih bakal mengevaluasi berbagai peluang itu. “Bagi kami, evaluasi kelayakan proyek tetap akan menjadi kriteria utama dalam menentukan apakah kami akan terlibat atau tidak, selain tingkat risiko yang menyertai,” katanya kepada Kontan.co.id pada Selasa (23/7).
Baca Juga: Meski Astra Infra dan Transindo cabut, pembangunan tol Serpong-Balaraja berlanjut
Sebab, menurut pandangan Kris, proyek-proyek yang akan dikerjakan Kementerian PUPR bersifat proyek prakarsa. Sehingga, tambahanya, mengurangi minat para investor strategis. “Karena pihak pemrakarsa akan memiliki right to match diproses pengadaannya,” tambahnya.
Kementerian PUPR menyiapkan tujuh proyek baru senilai Rp 151 triliun. Tujuh ruas baru itu adalah Samanan – Balaraja 31,9 km, Kamal – Teluknaga – Rajeg 38,6 km, Akses Patimbang 37,7 km, Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap 184 km, Solo – Yogyakarta- New Yogyakarta Airport 91,93 km dan Balikpapan – Penajam Paser Utama 7,35 km.
Baca Juga: Ini alasan Astra Infra keluar dari konsesi jalan tol Serpong - Balaraja
Rencananya Jalan tol tersebut akan didorong untuk didanai dengan menggunakan investasi sektor swasata melalui skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Tol tersebut juga akan dilelang di tahun 2019 ini.
Nah, menurut Krist, model seperti itu lebih cocok bagi investor yang mengkombinasikan tingkat pengembalian investasinya bundling dengan konstruksi dan proyek itu sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News