Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Astra Infra, sub holding PT Astra International Tbk (ASII), memilih untuk keluar dari konsesi jalan tol Serpong – Balaraja. Saat ini, konsesi Serpong – Balaraja dipegang oleh PT Trans Bumi Serbaraja.
PT Trans Bumi Serbaraja merupakan perusahaan konsesi yang awal pembentukannya melibatkan Astra Infra yang berkongsi dengan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)dan PT Transindo Karya Investama. Di situ, kepemilikan Astra Infra sebesar 25%.
Direktur Utama Astra Infra Krist Ade Sudiyono membenarkan bahwa pihaknya telah keluar dari PT Trans Bumi Serbaraja. “Aksi korporasi telah mendapat persetujuan Menteri PUPR dan akta jual beli sahamnya telah ditandatangani bulan April 2019 lalu,” katanya saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (28/6).
Menurut Krist, keluarnya Astra Infra dari konsesi PT Trans Bumi Serbaraja adalah karena asumsi-asumsi kelayakan dan risiko bisnis. “Ada drivers tertentu yang berubah sehingga menimbulkan tambahan risiko,” jelasnya.
Krist menambahkan, Astra Infra sellau meninjau strategi bisnisnya dari waktu ke waktu untuk disesuaikan dengan perkembangan yang ada. Saat ini, strategi itu diarahkan untuk menambah portofolio jalan tol di ruas yang sudah beroperasi lainnya.
Misalnya pada Mei 2019 lalu, Astra Infra telah mengakuisisi 44,5% saham PT Jasa Marga Surabaya Mojokerto (PT JSM), pemegang konsesi ruas jalan tol Surabaya – Mojokerto. Dengan akuisisi itu, maka Astra Infra telah memiliki saham di enam Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dengan panjang 350 kilometer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News