kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Astra Land garap segmen kelas atas lewat Arumaya


Rabu, 31 Januari 2018 / 20:04 WIB
Astra Land garap segmen kelas atas lewat Arumaya
ILUSTRASI. Proyek Hunian Baru Astra International


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk melalui anak usahanya, PT Astra Land Indonesia meluncurkan proyek properti baru bertajuk Arumaya. Proyek senilai Rp 1 triliun ini mencakup apartemen dan garden villas dengan jumlah total 262 unit.

Masih adanya ruang antara suplai dan demand di segmen menengah ke atas, menjadi salah satu pertimbangan perusahaan meluncurkan proyek ini.

Proyek Arumaya merupakan proyek yang dijalankan oleh PT Brahmyasa Bahtera, perusahaan joint venture antara Astra International dengan Hongkong Land, Ltd dengan komposisi saham masing-masing sebesar 60% dan 40%.

Sebelum menggarap proyek ini, perusahaan sebelumnya telah merilis proyek apartemen Anandamaya Residence di kawasan Jalan Jendral Sudirman pada tahun 2014. Manajemen menglaim, penjualan proyek tersebut sudah mencapai lebih dari 94% degan harga terakhir Rp 90 juta per meter persegi.

Wibowo Muljono, Head of Residential Development PT Brahmayasa Bahtera mengatakan dalam 3 tahun terakhir, kondisi industri properti tidak begitu baik, sehingga pihaknya membutuhkan waktu yang sedikit lama untuk mencanangkan proyek baru. Apalagi, lanjut Wibowo, memasuki tahun 2018 ini, kondisi properti juga mulai menunjukkan sinyal positif.

"Saya kita market 2018 ini akan sama, maksud saya, ini adalah buyers market. Ini kelihatan dari pertama kali kita meluncurkan klaster pertama kali di proyek Asya, di mana repons masyarakat pada saat itu sangat bagus," kata Wibowo.

Adapun, proyek Arumaya nantinya akan dibangun di kawasan TB Simatupang dan menyasar segmen menengah ke atas. Menurut Wibowo, kawasan Simatupang memiliki banyak gedung perkantoran baik multinasional maupun internasional, namun begitu ketersedian tempat tinggal untuk segmen upper masih sangat sedikit. "Kami ingin capitalize dari ketimpangan suplai dan demand tersebut," ungkap Wibowo.

Tak hanya itu, melalui proyek yang menyasar segmen menengah ke atas tersebut, pihaknya juga ingin menonjolkan aksesibilitas transportasi umum. Pasalnya, lanjut Wibowo, proyek Arumaya dibangun di kawasan yang diapit langsung oleh dua stasiun MRT, yaitu stasiun Lebak Bulus dan Fatmawati. Perusahaan juga menonjolkan adanya sejumlah pusat perbelanjaan ternama serta pusat edukasi da kesehatan bertaraf internasional.

PT Brahmayasa Bahtera mematok harga di kisaran Rp 35 juta hingga Rp 41 juta per meter persegi. Sayangnya, perusahaan tidak mau menyebutkan berapa target penjualan yang dibidik melalui proyek Arumaya. (Klaudia Molasiarani)


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×