kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.889   41,00   0,26%
  • IDX 7.204   63,03   0,88%
  • KOMPAS100 1.106   10,86   0,99%
  • LQ45 878   11,63   1,34%
  • ISSI 221   0,93   0,42%
  • IDX30 449   6,38   1,44%
  • IDXHIDIV20 540   5,74   1,07%
  • IDX80 127   1,43   1,14%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

Astra Peugeot Mundur dari Indonesia, Apa yang Terjadi?


Jumat, 03 Mei 2024 / 18:44 WIB
Astra Peugeot Mundur dari Indonesia, Apa yang Terjadi?
ILUSTRASI. Astra Peugeot, importir tunggal mobil Peugeot di Indonesia, resmi menghentikan aktivitas penjualan pada Kamis (2/5).


Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Astra Peugeot, importir tunggal mobil Peugeot di Indonesia, resmi menghentikan aktivitas penjualan pada Kamis (2/5). 

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, sinyal Peugeot yang hendak angkat kaki dari pasar dalam negeri  sudah bisa terbaca beberapa waktu belakangan. Salah satunya bisa dilihat dari distribusi yang melambat sejak 2023.

Pada periode tersebut, Astra Peugeot hanya mengirimkan 199 unit. Padahal pada 2022 perusahaan tengah mengalami peningkatan distribusi yaitu sebanyak 451 unit atau nyaris dua kali lipat dibanding 2021 dengan 265 unit. 

Perlambatan itu terus terjadi hingga kuartal I-2024. Di periode itu, hanya ada 28 unit Peugeot yang berhasil terjual, turun 67,6% secara tahunan.

Menanggapi hal ini, Pengamat Otomotif Bebin Djuana mengatakan, banyak hal yang mempengaruhi sukses tidaknya sebuah brand otomotif di Indonesia maupun negara-negara lain. 

Untuk brand yang berhasil menuai kesukseskan, salah satu faktornya adalah design mobil yang disesuaikan dengan selera pasar di negara tersebut. Selain itu, ada juga faktor reputasi brand secara global dan teknologi mutakhir yang ditawarkan. 

Sementara untuk brand yang justru memutuskan hengkang dari pasar Indonesia, seperti Astra Peugeot misalnya, tentu disebabkan oleh adanya beberapa masalah, baik dari sisi internal maupun eksternal. “Tentunya berujung pada penjualan. Masalah bisa internal bisa juga berkaitan dengan pasar (eksternal),” ungkap Bebin, kepada Kontan.co.id,  Jumat (3/5). 

Baca Juga: Lesu, Astra International (ASII) Catat Penjualan Mobil 119.662 Unit di Kuartal I-2024

Bebin mencontohkan salah satu brand yang tergolong anyar masuk ke Indonesia tapi berhasil menuai kesuksesan salah satunya Wuling Motors. Menurutnya, strategi yang diterapkan saat masuk ke pasar Indonesia berhasil menyita perhatian konsumen sehingga performanya pun terus menunjukkan pertumbuhan positif. 

Bebin menambahkan, salah satu faktor brand otomotif datang ke Indonesia tentunya karena melihat adanya potensi pasar yang menjanjikan. 

“Sambil mengukur kekuatan internal, karena bersaing di pasar negara kita bukan masalah yang mudah mengingat kekuatan merk-merk pemain utama yang ada,” tandasnya. 

Sebagai tambahan informasi, Wuling Motors resmi berdiri di Indonesia pada Juli 2017. Hanya dalam waktu dua tahun, Wuling telah menghadirkan 4 produk yaitu Confero, Cortez, Formo, hingga Almaz.

Wuling juga turut mendukung pemerintah Indonesia dalam rangka percepatan elektrifikasi kendaraan di Indonesia melalui Air ev, kendaraan listrik pertama Wuling di Indonesia. Mobil bebas emisi  ini berhasil mencatatkan penjualan lebih dari 12.000 unit hingga Oktober 2023.

Selanjutnya, Wuling memperkenalkan kendaraan hybrid pertamanya di Tanah Air yaitu Almaz Hybrid, yang memadukan performa berkendara yang menyenangkan dan efisiensi. Tidak ketinggalan, Wuling terus melebarkan sayapnya dengan menawarkan segmen Low Commercial Vehicle (LCV) setelah sebelumnya menghadirkan Formo dan Formo S, lalu di tahun 2023 Wuling mendebut Formo Max. 

Kemudian, Wuling memasuki segmen baru lainnya yaitu compact SUV dengan Alvez yang diperkenalkan pada Februari 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×