kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AstraInfra kaji pengembangan jalan tol ke Pelabuhan Merak sepanjang 5 kilometer


Kamis, 22 Februari 2018 / 20:00 WIB
AstraInfra kaji pengembangan jalan tol ke Pelabuhan Merak sepanjang 5 kilometer
ILUSTRASI. Astra Infra


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. AstraInfra akan terus melanjutkan ekspansi bisnis di sektor jalan tol. Hal ini terlihat dari target perusahaan untuk memiliki konsesi di jalan bebas hambatan 500 kilometer (km) hingga tahun 2020. Sementara saat ini, AstraInfra baru memiliki konsensi sepanjang 342,7 km.

Ekspansi tersebut akan dilakukan dengan membidik tender ruas-ruas tol baru, mengakuisisi proyek yang sudah berjalan dan juga mengkaji melakukan pengembangan di jalan tol eksisting yang sudah dikuasai perusahaan.

Pengembangan di jalan tol eksisting rencananya akan dilakukan lewat PT Marga Mandalasakti (MMS) yakni pengelola jalan tol Tangerang-Merak sepanjang 72,4 km. MMS berencana melakukan pengembangan jalan tol tersebut hingga Pelabuhan Merak.

"Kami diminta pemerintah untuk membuat kajian agar tol Tangerang-Merak memiliki akses ke Pelabuhan. Panjangnya sekitar 5 km,"kata Direktur Teknik dan Operasi MMS Sunarto Sastrowiyoto di Jakarta, Kamis (22/2).

Sunarto mengatakan, pemerintah menginginkan adanya tol akses ke Pelabuhan Merak sejalan dengan rencana pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Merak-Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang-Tanjung Apiapi (MBPPT).

Namun saat ini, AstraInfra masih melakukan kajian untuk pengembangan tol akses pelabuhan tersebut. Kajian tersebut disesuaikan dengan rencana pengembangan dermaga di Pelabuhan Merak yang akan dikembangkan menjadi 10 dari posisi lima dermaga saat ini.

"Pelabuhan Merak nantinya mau diubah dan akan dilengkapi tempat parkir, ada posisi kereta api karena penduduk Merak juga sudah padat. Rencana studi itu juga sedang kami bicarakan dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)," lanjut Sunarto.

Menurut Sunarto, biaya pembangunan jalan tol akan menelan biaya besar karena kemungkian sebagian jalan hanya memungkinkan dibangun secara elevated (layang). Hanya saja, nilai investasinya belum bisa diperkirakan karena masih harus menunggu hasil kajian yang ditargetkan akan rampung tahun ini.

Setelah rampung, kajian itu nantinya akan diserahkan ke BPJT untuk dinilai secara kelayakannya. Lantaran masih akan mulai melakukan kajian, pembangunan tol akses pelabuhan itu diperkirakan paling cepat abru bisa dilakukan tahun depan. Adapun pembangunan tol itu akan paling memungkinan dibangun di jalur jalan lama dengan melakukan berbagai modifikasi baik lewat jalan elevated maupun memakai jalur samping jalan eksisting.

Selain mengkaji pembangunan akses tol Pelabuhan, Astra Infra juga akan terus melakukan penambahan lajur Tol Tangerang-Merak dari Cikupa-Balaraja dari tiga lajur saat ini menjadi empat lajur. Penambahan lajur dilakukan karena kapasitas jalan tol tersebut sudah 80%.

Halim Wahjana, Direktur Keuangan dan Administrasi MMS mengatakan, penambahan lajur yang akan dimulai dari Km 31+900 hingga KM 39+200 tersebut membutuhkan pembebasan lahan sekitar 30 ha.

Tahun ini, MMS menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 1,2 triliun yang akan dipakai untuk penambahan jalur tol, pembebasan lahan dan lain-lain. "Ini termasuk juga untuk studi tol akses pelabuhan, tapi itu tidak besar. Nanti dananya dari internal kas dan juga dari dana pihak ketiga," kata Halim.

Tahun ini, MMS menargetkan pendapatan tol Tangerang-Merak bisa tumbuh sekitar 11,5% dibandingkan pendapatan tahun 2017 yang mencapai Rp 497 miliar. Pendapatan itu didukung oleh pertumbuhan lalu lintas kendaraan sekitar 4,5% dan sekitar 7% ditopang kenaikan tarif tol yang mulai berlaku sejak November 2017.

Selain pengembangan tol Tangerang-Merak, AstraInfra juga berencana melakukan pengembangan di Tol Cikopo-Palimanan dengan mambangun akses hingga ke Kertajati dengan panjang sekitar 4 km-5km. Saat ini, perusahaan masih melakukan finalisasi teknis dan menghitung nilai investasi untuk membangun penambahan lingkup tol Cipali tersebut.

Secara teknis, pengembangan tol akses Cipali ke Kertajati tersebut telah disetujui BPJT. AstraInfra menargetkan pembangunan konstruksi proyek tersebut bisa dilakukan tahun ini.

Sebagai tambahan, jalan tol yang dimiliki AstraInfra saat ini terdiri dari enam ruas di antaranya tol Cikopo-Palimanan (Cipali) 116 km, Tol Semarang-Solo ( PT Trans Marga Jateng), Mojokerto-Kertosono 40,5 km (Marga Harjaya Infrastruktur), Kunciran-Serpong 11,2 km ( PT Marga Trans Nusantara), Serpong- Balaraja 30 km (PT Trans Bumi Serbaraja), Semarang-Solo, dan Tangerang-Merak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×