kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,99   -12,74   -1.37%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Astratel tambah kelolaan jalan tol


Selasa, 14 Oktober 2014 / 10:50 WIB
Astratel tambah kelolaan jalan tol
ILUSTRASI. Cara mematikan konten sensitif di Telegram.


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) lewat lini bisnis infrastruktur, PT Astra Infrastructure Company (Astratel) Nusantara kembali menambah portofolio bisnis. Kali ini di bisnis jalan tol.

Perusahaan ini secara resmi mengoperasikan ruas jalan tol Kertosono−Mojokerto seksi 1 yang menghubungkan Bandar Kedungmulyo−Jombang sepanjang 14,41 kilometer (km) mulai Senin (13/10).

Astratel melimpahkan kewenangan pengelolaan ruas jalan tol tersebut kepada PT  Marga Harjaya Infrastruktur. Astratel menggenggam 95% saham Marga Harjaya dan 5% dimiliki PT Natpac Graha Arthamas. "Kemarin sudah diresmikan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dan mulai beroperasi pada 20 Oktober 2014," kata Wiwik DS, Direktur Astratel Nusantara kepada KONTAN, Senin (13/10).

Sebelum beroperasi resmi, Marga Harjaya memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menjajal ruas jalan tol tersebut secara gratis mulai 15 Oktober sampai 16 Oktober 2014. Khusus untuk ruas jalan tol terbaru ini, Astratel belum berharap banyak bisa menopang pendapatannya. Sejauh ini, pendapatan PT Marga Mandala Sakti, ruas jalan tol Tangerang−Merak, menjadi sumber pendapatan Astratel.

Tahap awal, Astratel berharap bisa mengantongi lalu lintas harian rata-rata (LHR) sekitar 5.000 kendaraan. "Ini baru seksi 1 yang secara komersial tidak sebagus empat seksi,"  kata Wiwik.

Tarif ruas jalan tol di seksi 1  ini adalah sebesar Rp 10.000 sampai Rp 35.000. Alhasil, rata-rata pendapatan Marga Harjaya cuma Rp 50 juta sampai Rp 175 juta per hari. 
Jika empat seksi beroperasi seluruhnya, Astratel bakal menuai pendapatan Rp 200 juta-Rp 700 juta. Asumsi kendaraan yang melintasi mencapai 20.000 unit per hari.

Wiwik mengakui pengoperasian ruas jalan tol Mojokerto−Kertosono ini belum optimal karena seluruh rangkaian jalan tol trans Jawa belum rampung tergarap. Salah satunya ruas jalan tol Surabaya−Kertosono yang kini tengah digarap PT Jasa Marga Tbk. Pengoperasian ruas ini bisa lebih optimal bila ruas jalan tol Surabaya−Kertosono  kelar dan langsung tersambung dengan ruas milik Astratel.

Dengan kondisi ini, Wiwik memperkirakan, Astratel baru bisa mencapai titik impas dalam tempo 15 tahun ke depan. Sebagai catatan, total nilai investasi proyek ini Rp 3,5 triliun, sementara seksi I menghabiskan Rp 1,4 triliun. "Kalau investasi tol memang lama balik modalnya," timpal dia.

Meski begitu, Wiwik optimistis, tingkat lalu lalang kendaraan di ruas ini bakal mencapai maksimal pada tahun 2017. Asalkan, seluruh seksi beroperasi penuh.
Sejauh ini, Astratel masih merampungkan pembangunan seksi lain. Pembangunan Seksi II, misalnya, yang sepanjang 20,15 km dan menghubungkan Jombang dan Mojokerto Barat, sudah mencapai 50% dengan pembebasan lahan 83%. Pembangunan Seksi III sepanjang 5,02 km yang menghubungkan Mojokerto Barat-Mojokerto Utara, baru mencapai 7% dan pembebasan lahan sekitar 87%. Terakhir seksi IV belum digarap karena menunggu pengerjaan jalan tol Ngawi−Kertosono.

Astratel kini sudah mengantongi tiga konsesi jalan tol. Yaitu ruas jalan tol Tangerang−Merak,  ruas jalan tol Mojokerto−Kertosono, serta ruas jalan tol Kunciran−Serpong yang dipegang oleh PT Marga Trans Nusantara. Sampai kini ruas Kunciran-Serpong belum digarap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×