kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ATI Sebut Pengembangan MLFF Harus Memenuhi Service Level Agreement


Selasa, 13 Desember 2022 / 23:04 WIB
ATI Sebut Pengembangan MLFF Harus Memenuhi Service Level Agreement
ILUSTRASI. MLFF: Pengendara roda empat melintas di gerbang tol Cikeusal di Kabupaten Serang, Banten, Minggu (9/1/2022).


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) mengatakan, pengembangan sistem transaksi tol berbasis sistem pembayaran tanpa sentuh Multi Lane Free Flow (MLFF) harus memenuhi service level agreement dan memastikan pengguna jalan tidak diberikan biaya tambahan lagi.

“Sistem MLFF yang akan dipasang di seluruh jalan tol Indonesia harus memenuhi service level agreement terkait waktu dan ketepatan transaksi pengguna jalan tol, dan memastikan pengguna jalan juga harus terbebaskan dari biaya tambahan dengan adanya penerapan sistem MLFF ini,” kata Seketaris Jenderal ATI, Kris Ade Sudiyono(13/12)

ATI mengaku ada sejumlah aspek yang saat ini masih sedang terus didiskusikan dengan pihak PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), BUP MLFF terpilih, bersama Pemerintah.

Baca Juga: Uji Coba Transisi Sistem Transaksi Tol Nirsentuh Digelar di Bali Mulai 1 Juni 2023

Selain memastikan pengembangan sistem dan konfigurasinya memenuhi standar kriteria pengembangan sistem MLFF terbaik, pemilihan teknologinya harus menjamin pelayanan jalan tol di Indonesia tetap andal, memenuhi unsur reliability, availability, maintainability serta safety.

Proses bisnis penerapan sistem MLFF ini harus memastikan 100% collectability atas tarif tol yang dibayarkan oleh pengguna jalan tol.

Pengoperasian MLFF berbasis sistem Global Navigation Satellite System (GNSS), yang akan merekam data koordinat dan nomor polisi kendaraan pengguna jalan tol, juga harus didukung dengan penyiapan perangkat dan aturan hukum yang memadai.

Tidak hanya itu, hal tersebut juga harus ditunjang dengan proses edukasi dan komunikasi publik yang masif dan komprehensif kepada pengguna jalan tol atas perubahan paradigma cara bertransaksi tanpa henti dan nirsentuh di jalan tol.

Kris bersama berbagai konsultan terbaiknya, telah dan akan terus bahu-membahu dengan semua pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan tahapan penerapan sistem MLFF berjalan dengan baik.

Baca Juga: Kapan Uji Coba Sistem Bayar Tol Tanpa Berhenti Dilakukan?

Pada prinsipnya seluruh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) di Indonesia bersama Pemerintah dan Badan Usaha Pelaksana (BUP) terpilih terus melakukan kajian mendalam sebagai upaya-upaya peningkatan layanan dan mengurangi potensi kepadatan di gerbang tol. dalam mendukung penerapan sistem pembayaran non-tunai nirhenti berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF), yang implementasinya harus direncanakan dengan baik, cermat, matang dan waktu yang cukup.

ATI memastikan ikut berpartisipasi aktif dalam program modernisasi sistem transaksi tol melalui penerapan sistem pembayaran tanpa sentuh Multi Lane Free Flow (MLFF) di jalan tol Indonesia, sebagai upaya peningkatan layanan dan mengurangi potensi kepadatan di gerbang tol.

“Perubahan ini harus disiapkan dengan cermat dan matang, yang tidak hanya berfokus pada kesiapan aspek teknikal, tetapi harus dikembangkan menyeluruh, termasuk kesiapan perubahan model dan proses bisnis yang menyertainya, mengingat akan terjadi perubahan distribusi risiko di kendali pengumpulan tol yang kami pahami akan meningkatkan risiko atas penerimaan pendapatan tol bagi para BUJT,” ujar Kris.

Sebagai mitra Pemerintah, ATI memiliki visi dan semangat yang sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dalam berbagai ikhtiar peningkatan pelayanan kepada pengguna jalan tol, termasuk yang terkait dengan modernisasi sistem transaksi jalan tol melalui pemanfaatan teknologi electronic toll collection ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×