kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Uji Coba Transisi Sistem Transaksi Tol Nirsentuh Digelar di Bali Mulai 1 Juni 2023


Senin, 12 Desember 2022 / 13:07 WIB
Uji Coba Transisi Sistem Transaksi Tol Nirsentuh Digelar di Bali Mulai 1 Juni 2023
ILUSTRASI. Uji coba transisi sistem transaksi tol nontunai nirsentuh atau Multi lane Free Flow (MLFF) ditargetkan berlangsung pada 1 Juni 2023.


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Uji coba transisi sistem transaksi tol nontunai nirsentuh atau Multi lane Free Flow (MLFF) ditargetkan berlangsung pada 1 Juni 2023. Pada tahap awal uji coba ini rencananya akan dilakukan di Bali. 

Penerapan ini dilakukan secara bertahap selama masa transisi. Pengguna bisa langsung bertransaksi dengan sistem MLFF menggunakan aplikasi tanpa melewati palang tol, namun gerbang untuk transaksi nontunai konvensional tetap ada. 

“Kita mulai dengan hilangkan satu gerbang dulu di satu ruas tol untuk MLFF, sementara gerbang yang lain tetap bisa digunakan untuk transaksi nontunai dengan kartu elektronik,” jelas Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit dalam keterangan resminya, Senin (12/12). 

Baca Juga: BPJT Mulai Uji Coba Transaksi Tol Nirsentuh pada Juni 2023

Danang menjelaskan, dengan menggunakan aplikasi maka sistem transaksi tol akan lebih cepat. Nantinya pengguna tidak perlu lagi berhenti untuk menempelkan kartu elektronik sehingga antrean di gerbang tol tidak ada lagi. Selain itu, MLFF membuat biaya operasional pengumpulan tol semakin efisien. 

Pengguna dihimbau mengunduh aplikasi Cantas dan melakukan registrasi, serta memastikan saldo tersedia. Karena akan ada Gantry yang akan mengawasi kendaraan di beberapa titik di ruas tol. 

Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) selaku Badan Usaha Pelaksana sistem MLFF mengatakan, tahap awal uji coba ini rencananya akan dilakukan di Bali. 

Pemilihan Bali telah melalui proses diskusi. Pihaknya mempertimbangkan bahwa ruas tol ini belum terlalu padat sehingga akan lebih mudah melaksanakan kontrol untuk memastikan semua sistem berjalan dengan baik.  

Selama uji coba, kegiatan sosialisasi dilakukan lebih masif agar segala informasi bisa tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. 

“Setelah Bali sudah menerapkan MLFF secara keseluruhan, baru kemudian kita akan uji coba di ruas tol lain,” sebutnya.

Rencana uji coba ini juga di dukung dengan hasil Penelitian yang dilakukan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pada Juli 2022. Penelitian tersebut menyebutkan sebanyak 92,2% dari 1.341 pengguna tol yang di survey mengatakan setuju dengan sistem MLFF. 

Ketua YLKI Tulus Abadi menjelaskan, dua alasan utama mereka mendukung sistem ini menurut survey adalah karena efisiensi dari sisi waktu tunggu di gerbang tol terutama pada jam padat. 

Baca Juga: Setelah Tol Jagorawi, Gantry Tol Nirsentuh MLFF Akan Terpasang di Jalan Tol JORR S 

Sementara alasan kedua adalah, pengguna menilai lalu lintas kendaraan di jalan tol dapat berjalan lebih lancar dengan adanya sistem MLFF. 

“Selain setuju, pengguna tol yang kami survey itu juga menyampaikan kesiapan mereka jika sistem MLFF diberlakukan sebagai sistem pembayaran tol,” jelas Tulus.

Sistem MLFF mengandalkan teknologi satelit Global Navigation Satellite System (GNSS) dimana pergerakan kendaraan saat melewati jalan tol akan dideteksi melalui teknologi satelit tersebut. 

Nantinya untuk melintasi jalan tol, pengguna cukup menekan tombol start pada aplikasi Cantas sebelum memasuki jalan tol. GPS akan menentukan posisi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map matching akan berjalan di central system. 

Saat perjalanan berakhir dan kendaraan keluar tol, maka proses map matching berakhir. Secara otomatis, aplikasi akan mengkalkulasi tarif dan kemudian saldo akan terpotong secara otomatis.

Rencana pemerintah mentransformasi sistem tol ini salah satunya dilatarbelakangi hasil studi kelayakan yang dilakukan Roatex. 

Studi tersebut menyebut, kemacetan yang terjadi di gerbang tol mengakibatkan kerugian hingga Rp 4,4 triliun per tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×