Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mencatatkan produksi minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) sebesar 21.047 ton per Januari 2025. Raihan itu naik dari produksi CPO per Januari 2024 yang sebesar 19.807 ton.
Melansir informasi resmi ANJT tanggal 17 Februari 2025, produksi ANJT berasal dari Pulau Belitung, Sumatera Utara I, Sumatera Utara II, Kalimantan Barat, Papua Barat Daya, dan Sumatera Selatan.
Jika dirinci, mayoritas produksi di bulan lalu berasal dari Pulau Belitung yang sebesar 7.719 ton. Lalu, disusul dari Sumatera Utara II yang sebesar 4.481 ton, Sumatera Utara I 3.996 ton, Kalimantan Barat 3.933 ton, dan Papua Barat Daya 918 ton.
“Sementara, wilayah Sumatera Selatan belum menyumbang produksi CPO,” ujar manajemen ANJT keterangan resmi, Kamis (27/2).
Baca Juga: Austindo Nusantara (ANJT) Akan Fokus pada Produk CPO dan Industri Makanan di 2025
Per Januari 2025, ANJT mencatatkan produksi tandan buah segar (TBS) sebanyak 66.721 ton. Raihan itu naik dari produksi TBS pada periode sama tahun lalu yang sebanyak 60.747 ton.
Produksi TBS paling banyak berasal dari Pulau Belitung sebesar 27.075 ton per akhir Januari 2025. Lalu, Sumatera Utara II memproduksi TBS sebanyak 13.522 ton bulan lalu, Kalimantan Barat 12.094 ton, Sumatera Utara I 8.823 ton, Papua Barat Daa 4.491 ton, dan Sumatera Selatan 716 ton.
ANJT juga mencatatkan produksi palm kernel (PK) sebesar 4.163 ton per Januari 2025, naik dari periode sama tahun lalu yang sebanyak 3.845 ton. Produksi PK paling banyak berasal dari Pulau Belitung yang sebesar 1.490 ton.
Rata-rata produktivitas TBS per Januari 2025 tercatat sebesar 1,6, naik dari periode sama tahun lalu yang sebesar 1,4. Sementara, oil extraction rate (OER) sebesar 20,3% di akhir bulan lalu, turun dari Januari 2024 sebesar 20,8%.
Baca Juga: Asa Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Mendorong Produktivitas
Area tertanam inti ANJT per 31 Januari 2025 sebesar 48.353 hektar dan area tertanam plasma/kemitraan sebesar 5.005 hektar. Jika dirinci, area tertanam inti paling luas di wilayah Pulau Belitung sebesar 14.278 hektar, dan area tertanam plasma/kemitraan paling luas di wilayah Kalimantan Barat sebesar 2.345 hektar.
Sebagai perbandingan, per Januari 2024, area tertanam inti sebesar 48.515 hektar dan area tertanam plasma/kemitraan sebesar 5.005 hektar.
Luasan tanaman menghasilkan di area inti sebesar 42.963 hektar dan di area plasma/kemitraan sebesar 4.969 hektar. Jika dirinci, luasan tanaman menghasilkan di area inti paling luas di pulau Belitung sebesar 11.251 hektar, dan luasan tanaman menghasilkan di area plasma/kemitraan paling luas di wilayah Kalimantan Barat sebesar 2.309 hektar.
“Sebagai perbandingan, per Januari 2024, luasan tanaman menghasilkan di area inti sebesar 43.897 hektar dan tanaman menghasilkan di area plasma/kemitraan sebesar 4.947 hektar,” ungkap manajemen ANJT.
Selanjutnya: Garuda Indonesia (GIAA) Siapkan 14 Armada untuk Penerbangan Haji 2025
Menarik Dibaca: Promo Berhadiah Indomaret s/d 5 Maret 2025, Teh Celup-Plaster Demam Beli 2 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News