kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Austindo Nusantara Jaya (ANJT) siap operasikan 2 pabrik baru tahun ini


Rabu, 15 Mei 2019 / 19:44 WIB
Austindo Nusantara Jaya (ANJT) siap operasikan 2 pabrik baru tahun ini


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Emiten perkebunan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) tengah merampungkan dua pabrik pengolahan yang ditargetkan bisa mulai beroperasi pada akhir tahun ini. Yakni Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Papua Barat, dan pabrik pembekuan edamame di Jember, Jawa Timur.

Direktur Keuangan ANJT Lucas Kurniawan mengatakan, saat ini pembangunan PKS dan infrastuktur pendukung di Papua Barat sudah hampir rampung. Meski tak menyebutkan detail progresnya, tapi Lucas menyampaikan bahwa pada bulan Mei ini PKS yang akan mengolah minyak kelapa sawit (CPO) dan minyak kertel sawit (PKO) sudah menjalankan fase uji coba (commissioning).

Targetnya, PKS tersebut sudah mulai bisa beroperasi secara komersial pada Semester II tahun ini. "Jadi dari bulan Mei sampai dengan akhir tahun kita akan uji coba bertahap, arahnya ke sana (operasi komersial)," jelas Lucas dalam Public Expose yang digelar Rabu (15/5).

Lucas menjelaskan, PKS tersebut memiliki kapasitas 45 ton per jam dan menelan investasi sekitar US$ 23 juta. Adapun, untuk tahun ini ANJT mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 7,5 juta untuk membiayai penyelesaian PKS dan pembangunan infrastruktur pendukungnya.

Sementara untuk pembangunan pabrik pembekuan atau frozen line edamame, Lucas menyebut bahwa pabrik tersebut ditargetkan akan beroperasi pada Kuartal IV tahun ini. "Targetnya kuartal IV sudah beroperasi, sama saja (dengan PKS Papua Barat). Uji coba dulu, baru komersial," terangnya.

Adapun, untuk membangun pabrik berkapasitas 3 ton per jam ini ANJT memerlukan investasi sebanyak US$ 8 juta. Pabrik ini terletak di Jember, Jawa Timur yang dikelola oleh anak usaha, PT Gading Mas Indonesia Teguh (GMIT).

Selain itu, Lucas menuturkan bahwa ANJT juga akan melakukan peningkatan produksi dan kualitas tepung sagu secara bertahap. Sehingga, produksi tepung sagu dari pabrik yang berlokasi di Papua Barat itu bisa menanjak dua kali lipat menjadi 1.894 ton.

Untuk tahun ini, sambung Lucas, ANJT mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 1-US$ 1,5 juta untuk peningkatan produksi pabrik tepung sagu tersebut. "Tahun ini kami anggarkan segitu, karena pengeluaran yang paling besar sudah lewat (di tahun sebelumnya)," ungkapnya.

Menurut Direktur Utama ANJT Istini Tatiek Siddharta, pembangunan dan peningkatan fasilitas produksi tersebut merupakan strategi jangka panjang ANJT untuk menjaga pertumbuhan kinerja perusahaan. Guna mendukung strategi tersebut ANJT melakukan sejumlah program efisiensi seperti dalam konsumsi energi serta melakukan transformasi digital.

Selain itu, Istini juga menyampaikan bahwa ANJT terus melanjutkan program peremajaan di Kebun Belitung dan Binaga. Menurut Istini, saat ini ANJT memiliki profil umur kelapa sawit yang merata, sehingga merepresentasikan stabilitas dan produktivitas yang positif.

Alhasil, pada tahun ini ANJT tidak berencana untuk membuka lahan baru, namun lebih kepada peremajaan untuk menjaga profil umur kelapa sawit. "Itu juga terkait dengan harga sawit saat ini dan pengelolaan resiko. Jadi kami tetap berpegang pada strategi jangka panjang," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×