kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kuartal I 2019, Austindo Nusantara (ANJT) serap US$ 17,4 juta capex


Rabu, 15 Mei 2019 / 18:57 WIB
Kuartal I 2019, Austindo Nusantara (ANJT) serap US$ 17,4 juta capex


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Emiten perkebuhan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) sudah membelanjakan US$ 17,4 juta sepanjang Kuartal I-2019. Jumlah itu setara dengan 30,52% dari anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini sebesar US$ 57 juta atau Rp 850 miliar.

Direktur Keuangan ANJT Lucas Kurniawan mengatakan, belanja modal tersebut paling banyak digunakan untuk keperluan perawatan kebun, serta anggaran untuk penyelesaian Pabrik Kelapa Sawit (PKS) untuk fasilitas pengolahan minyak kelapa sawit (CPO) dan minyak kertel sawit (PKO) serta infrastruktur pendukungnya yang berlokasi di Papua Barat.

"Paling besar untuk perawatan dan capex (untuk pabrik dan infrastruktur) PKS yang di Papua," katanya dalam Public Expose yang digelar pada Rabu (15/5).

Lucas menjelaskan, sumber pendanaan untuk belanja modal tahun ini berasal dari kombinasi kas kegiatan operasi, dana internal, utang bank dan pendanaan lainnya. Adapun, sepanjang tahun ini serapan capex terbesar dianggarkan untuk biaya perawatan perkebunan sekitar US$ 23 juta.

Selain itu, belanja modal tahun ini juga dianggarkan untuk pengembangan fasilitas produksi. Seperti untuk PKS di Papua sebesar US$ 7,5 juta, dan optimalisasi pabrik sagu di Papua sebesar US$ 1 - US$ 1,5 juta. "Itu yang akan menjadi mayoritas penggunaan belanja modal tahun ini," ungkapnya.

Sisanya, sambung Lucas, manajemen ANJT akan melakukan review pengalokasian capex dengan mempertimbangkan pergerakan harga sawit. Lucas bilang, apabila harga sawit masih berada dalam tren penurunan, tidak menutup kemungkinan ada beberapa agenda belanja modal yang akan ditinjau kembali.

Sebaliknya, jika harga sawit menunjukkan tren positif, maka ANJT akan melanjutkan program belanja modal yang telah direncanakan. "Kami akan memantau perkembangan harga, karena walau sudah dianggarkan harus seimbang antara harga dan belanja modal," jelas Lukas.

Maklum saja, sampai saat ini, lini bisnis kelapa sawit masih memegang porsi dominan dalam komposisi pendapatan ANJT. Hingga Kuartal-I 2019, porsi kelapa sawit terhadap pendapatan sebesar 98,56%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×