Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) melalui anak usahanya PT Kayung Agro Lestari (KAL) resmi mengoperasikan pabrik kelapa sawit (PKS) baru di Ketapang, Kalimantan Barat sejak awal Desember 2016. Pabrik anyar itu berkapasitas 90 ton per jam tandan buah segar (TBS).
Perusahaan menggelontorkan investasi sebesar US$ 15 juta untuk membangun pabrik tersebut. Pembangunan PKS baru ini melengkapi pabrik mini yang ada sebelumnya dengan kapasitas 15 ton per jam.
CEO Palm Oil ANJ, Geetha Govindan mengatakan, pembangunan PKS ini sudah dimulai sejak Mei 2015. Pembangunan pabrik untuk mengantisipasi pertumbuhan produksi kelapa sawit dari kebun inti KAL serta mitra perusahaan dan kebun sawit masyarakat di sekitar KAL. "Seluruh produksi dari kebun inti akan diolah oleh PKS baru ini bersama dengan pabrik mini berkapasitas 15 ton per jam yang sudah ada sebelumnya," ujar Govindan akhir pekan lalu.
Govindan menjelaskan, pabrik berkapasitas 90 ton per jam ini terdiri dari dua lini dengan masing-masing kapasitas 45 ton per jam. Sejauh ini, lini pertama telah beroperasi penuh. Sementara, untuk lini kedua akan ada penambahan mesin lagi.
Bupati Ketapang Martin Rantan saat peresmian pabrik mengatakan, pihaknya mendukung penuh pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit ini. Keberadaan KAL turut mendukung pembangunan ekonomi Ketapang. “Kami memotivasi seluruh seluruh unsur di Ketapang untuk maju. Kepada perusahaan perkebunan yang diberi izin, diharapkan dapat membangun pabrik,” ujarnya.
KAL optimistis produksi TBS mencapai 111.600 ton pada akhir 2016 atau lebih tinggi 105,5% dari tahun lalu sebesar 54.293 ton. KAL memiliki lahan kelapa sawit seluas 12.000 hektare (ha) yang sudah tertanam dan sekitar 10.000 ha sudah mulai panen buah pasir sejak 2014.
Pembangunan pabrik baru ini sejalan dengan produksi TBS KAL yang akan terus bertambah mengingat kelapa sawit yang saat ini masih berusia muda, dan produksinya belum maksimal. Bila seluruhnya sudah memasuki produksi penuh, diperkirakan bisa mencapai 500.000 ton TBS per tahun. Produksi TBS KAL diprediksi akan mencapai titik maksimal dalam sepuluh tahun ke depan.
Selain itu, KAL juga bersiap menampung produksi TBS dari para petani dan mitra yang ada di sekitar area perkebunan. Kendati sejauh ini, petani sawit di sana baru menanam sehingga belum ada produksi sama sekali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News