Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Melirik potensi bisnis di Indonesia, investor Australia berencana melakukan pertemuan bisnis dengan pelaku bisnis Indonesia. Rencananya akan ada 200 investor dari Negeri Kanguru itu yang datang ke Indonesia.
Achmad Sigit Dwiwahjono, Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian bilang, investor Australia itu datang dalam rangka membicarakan kemitraan bisnis. "Bulan November 2015 mereka akan datang, selain cari mitra mereka mau bikin perusahaan joint venture," kata Sigit usai menemani Menteri Perindustrian Saleh Husin menerima Menteri Perdagangan dan Investasi Australia Andrew Robb, di kantor Kementerian Perindustrian, Senin (21/9).
Adapun sektor usaha yang menjadi daya tarik pelaku bisnis Australia di Indonesia antara lain; pertambangan, perkapalan dan makanan. "Banyak sekali kesempatan di bidang pertambangan dan perkapalan. Di Jawa kami melihat peluang di pengolahan makanan," kata Andrew.
Untuk tambang, investor Australia tertarik mengembangkan nikel. Adapun untuk sektor bahan makanan yang mereka lirik adalah garam, gula dan pengolahan susu. Walaupun banyak menyampaikan ketertarikan, namun Andrew tak menyebut potensi nilai investasi mereka.
Mengacu data Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), investasi Australia di Indonesia pada semester -2015 tercatat US$ 71,70 juta dengan 193 proyek. Nilai investasi ini membuat Australia menempati peringkat ke-14 sebagai negara dengan investasi terbesar di Indonesia.
Adapun ekspor Indonesia ke Australia periode yang sama tercatat US$ 1,72 miliar dan impor dari Australia tercatat US$ 2,56 miliar. Lima besar produk industri Indonesia yang di ekspor Australia adalah baja, pengolahan kayu, elektronika, tekstil, makanan dan minuman.
Sementara itu lima besar produk industri impor dari Australia ke Indonesia adalah; makanan dan minuman (susu, gandum, sapi), besi baja, mesin dan otomotif, kimia dasar, pengolahan tembaga, timah, dan aluminium.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News