Reporter: Vina Elvira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) melalui anak usahanya, Caroline.id berhasil mencatatkan penjualan mobil bekas sebanyak 1.361 unit per semester I-2023. Angka ini bertumbuh 134% year on year (yoy) dari semula 582 unit pada semester I-2022.
Presiden Direktur Autopedia Sukses Lestari Jany Candra menyatakan, permintaan kendaraan bekas di tahun ini terus mengalami kenaikan seiring dengan pemulihan kondisi ekonomi nasional.
Untuk menghadapi potensi pertumbuan tersebut, ASLC pun menyiapkan sejumlah strategi bisnis demi meningkatkan brand awareness Caroline.id ke depan.
Baca Juga: Autopedia Sukses Lestari (ASLC) Proyeksikan Laju Bisnis Lebih Baik di Semester II
Sejumlah strategi yang disiapkan yakni membangun showroom di lokasi strategis, terus meningkatkan online presence dan infrastruktur IT, serta memperkenalkan garansi 7G+ bagi pembeli mobil bekas untuk meningkatkan kepercayaan mereka dalam membeli mobil yang sesuai dengan tagline Caroline.id yaitu jual beli mobil bergaransi .
“Perseroan juga terus melengkapi ekosistem kendaraan bekas untuk memenuhi permintaan pasar dan peluang pasar. Sejalan dengan itu, ASLC baru saja memperoleh izin dari OJK untuk menjalankan usaha Pegadaian melalui PT Autopedia Sukses Gadai pada bulan Juni 2023 lalu dan telah beroperasi,” ungkap Jany, kepada Kontan.co.id, belum lama ini.
Layanan pembiayaan ini, lanjut dia, dapat membantu pembeli untuk membeli lebih banyak mobil karena ditujukan untuk pembeli yang membutuhkan dana cepat dan ingin membeli kendaraan.
Langkah ini juga mendukung target Perseroan yaitu meningkatkan kontribusi segmen D2D pada bisnis lelang JBA.
Selama semester I-2023, Caroline.id sudah memiliki 12 showroom dengan fokus utama di area Jabodetabek. Pihaknya berencana untuk menambah beberapa showroom lagi di lokasi yang strategis.
Baca Juga: ASLC Optimistis Lelang Mobil Tembus 38.500 Unit Tahun ini,Lampaui Kondisi Pra-Pandemi
“Tahun ini Perseroan lebih berfokus pada pencapaian profitabilitas dan peningkatan produktivitas di seluruh showroom,” tuturnya.
Jany bulang, belanja modal atau capital expenditure (Capex) yang disiapkan di tahun 2023 tak terlalu besar. Per semester pertama lalu, ASLC sudah mengeluarkan dana capex sebesar Rp10 miliar yang mayoritas digunakan untuk pengembangan teknologi, pembangunan dan renovasi cabang showroom.
Di sisi lain, Perseroan juga telah memperoleh dana hasil IPO tahun lalu, dimana 64.75% dari dana tersebut dialokasikan untuk modal kerja dan sisanya digunakan untuk pelunasan pinjaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News