kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.861   47,00   0,28%
  • IDX 6.665   51,08   0,77%
  • KOMPAS100 962   9,64   1,01%
  • LQ45 749   7,30   0,98%
  • ISSI 212   1,35   0,64%
  • IDX30 389   3,65   0,95%
  • IDXHIDIV20 468   3,39   0,73%
  • IDX80 109   1,15   1,07%
  • IDXV30 115   1,36   1,20%
  • IDXQ30 128   1,01   0,79%

AVI Dorong Pemangku Kepentingan Kaji Produk Tembakau Alternatif


Jumat, 25 April 2025 / 09:42 WIB
AVI Dorong Pemangku Kepentingan Kaji Produk Tembakau Alternatif
ILUSTRASI. Karyawan memilih liquid dari rokok elektronik (Vape) di toko penjualan rokok elektrik di Kebayoran Lama Jakarta, Selasa (8/10/2024). Asosiasi peritel menyesalkan keputusan pemerintah yang merancang kebijakan kemasan polos tanpa merek dalam Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) tentang Pengamanan Produk Tembakau dan Rokok Elektronik. Kebijakan tersebut akan meningkatkan peredaran rokok elektronik ilegal, menekan penjualan produk legal, dan mengancam keberlangsungan UMKM di sektor tersebut./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/08/101/2024.


Reporter: Fahriyadi | Editor: Fahriyadi .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cochrane Library, salah satu basis data medis terkemuka di dunia belum lama ini mempublikasikan hasil riset yang mengungkapkan produk tembakau alternatif seperti rokok elektronik adalah salah satu metode paling efektif untuk beralih dari kebiasaan merokok. Produk alternatif yang di dalamnya termasuk produk tembakau yang dipanaskan dan kantong nikotin, disebut tidak memaparkan bahan kimia berbahaya yang menjadi sumber berbagai penyakit dari kebiasaan merokok. 

Temuan yang diterbitkan pada 29 Januari 2025 ini didasarkan pada 90 studi ilmiah yang dilakukan antara tahun 2021 hingga Februari 2024 dan melibatkan lebih dari 29.044 perokok dewasa. Sebagian besar penelitian dilakukan di Amerika Serikat, Inggris, dan Italia. Studi-studi tersebut membandingkan vape dengan metode berhenti merokok lainnya, seperti terapi penggantian nikotin atau varenicline, obat yang digunakan untuk membantu orang berhenti merokok.

Peneliti juga mencatat bahwa setiap 100 orang yang menggunakan vape untuk berhenti merokok, 8 hingga 10 orang berhasil berhenti merokok. Angka tersebut lebih tinggi daripada orang yang beralih ke terapi pengganti nikotin atau dukungan perilaku.

"Orang-orang cenderung berhenti merokok selama minimal enam bulan dengan menggunakan rokok elektronik yang mengandung nikotin dibandingkan dengan penggunaan terapi pengganti nikotin atau rokok elektronik tanpa nikotin," simpul hasil riset yang ditulis oleh peneliti Lindson N, Butler AR, McRobbie H, Bullen C, Hajek P, dkk.

Para peneliti juga menyoroti pentingnya melakukan lebih banyak penelitian untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap. Hal ini bertujuan agar masyarakat di belahan dunia lainnya bisa mendapatkan informasi komprehensif tentang alternatif lebih rendah risiko untuk mengurangi dampak kesehatan.

Baca Juga: Naik, Ini Daftar Harga Rokok & Vape 2025 Menurut Aturan Pemerintah

Menanggapi hal ini, Wiratna Eko Indra Putra, Sekretaris Aliansi Vaper Indonesia (AVI), menjelaskan pentingnya edukasi dan sosialisasi tentang manfaat produk tembakau alternatif sebagai alat bantu untuk beralih dari kebiasaan merokok. Oleh karena itu, kesalahan informasi yang menyamakan risiko produk tersebut dengan rokok yang dibakar perlu diluruskan melalui kajian ilmiah dengan menggandeng seluruh pemangku kepentingan.

"Kolaborasi antara regulator, peneliti, dan komunitas kesehatan sangat diperlukan untuk menyampaikan informasi yang seimbang dan transparan, dengan fokus utama pada perokok dewasa yang kesulitan berhenti, supaya mereka bisa mempertimbangkan transisi ke produk yang dirasa lebih baik," ujar Wiratna dalam keterangannya, Kamis (24/4).

Wiratna menjelaskan informasi keliru tentang produk tembakau alternatif memicu ketidakpercayaan di kalangan perokok dewasa. Dampaknya, perokok kesulitan mengakses produk alternatif lebih rendah risiko sebagai alat bantu berhenti merokok.

"Padahal, beberapa studi menunjukkan bahwa meskipun rokok elektronik tidak sepenuhnya bebas risiko, secara umum  risikonya jauh lebih rendah dibandingkan dengan rokok, sehingga keterlambatan beralih ke produk ini justru menghambat potensi pengurangan dampak kesehatan," jelas Wiratna.

Selanjutnya: BUMN Bank BRI Buka Lowongan Kerja Terbaru 2025, Cek Syarat Daftarnya Ini

Menarik Dibaca: Promo Bakmi GM Ber-4 Cuma Rp 50.000-an Per Orang, Free Merchandise Karakter Jumbo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×