Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. PT PLN (Persero) akan menggelar lelang engineering procurement contract (EPC) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Upper Cisokan pada awal tahun 2011. Lelang ini akan dilakukan setelah proses pendanaan untuk PLTA Cisokan telah terpenuhi.
"Proses untuk pendanaannya mudah-mudahan bisa akhir tahun ini ini. Dengan demikian, pada Januari sudah bisa dilakukan lelang EPC," kata Direktur Perencanaan dan Teknologi PLN, Nasri Sebayang kepada KONTAN di Jakarta, Senin (1/11).
Pembangunan PLTA Cisokan ini setidaknya membutuhkan investasi sebesar US$ 800 juta. PLN akan membiayai PLTA tersebut dari dana kas internal dan pinjaman dengan porsi masing-masing adalah 20% dan 80%.
PLTA Cisokan merupakan PLTA yang masuk dalam proyek percepatan 10.000 mw tahap kedua. Proyek pembangkit dengan kapasitas 1.040 megawaat (mw) ini diharapkan akan selesai pada 2014. "Saat ini pembangunan PLTA tersebut masih dalam tahap pembebasan lahan dan pemda masih menunggu rekomendasi dari Badan Pertanahan Nasional," jelas Nasri.
Sebelumnya, Direktur Utama PLN Dahlan Iskan menjelaskan, proses upper pump storage PLTA Cisokan dimulai dengan melakukan loan agreement dengan Bank Dunia pada Februari 2011 di Amerika Serikat (AS). Anggaran yang dibutuhkan untuk upper pump storage PLTA Cisokan sebesar Rp 6 triliun berasal dari Bank Dunia. “Setelah loan agreement, pembangunan PLTA Cisokan dapat dimulai,” kata Dahlan.
Jika telah beroperasi, PLTA Cisokan akan memiliki 4 turbin. Masing-masing turbin mampu menghasilkan listrik sebesar 260 MW. PLTA Cisokan diklaim sebagai PLTA dengan sistem upper pomp storage pertama yang ada di Indonesia. Turbin yang ada di PLTA Cisokan digerakkan dengan air bekas yang dilakukan melalui pompa yang ada.
PLTA Upper Cisokan dibangun untuk memenuhi kebutuhan Jawa Barat karena beban puncak tertinggi di Jabar. Selama ini, untuk memenuhi kebutuhan listrik di Jawa Barat harus mengambil pasokan listrik dari Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News