kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Awal Juni, RSPP operasikan rumah sakit ekstensi untuk pasien COVID-19 di Simprug


Kamis, 28 Mei 2020 / 23:22 WIB
Awal Juni, RSPP operasikan rumah sakit ekstensi untuk pasien COVID-19 di Simprug
ILUSTRASI. Seorang suster menghantar pasien di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta/KONTAN/Carolus Agus W/21/01/2009.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) akan segera mengopersikan RS Modular, yakni rumah sakit ekstensi RSPP yang khusus merawat pasien COVID-19.

Ken Andarini, Manager Corporate Communication Pertamedika IHC menjelaskan kapasitas RS Modular tersebut mencapai 300 bed atau tempat tidur. Adapun 300 kamar tersebut terdiri dari 240 tempat tidur non ICU, 31 tempat tidur ICU, 19 tempat tidur HCU, dan 10 tempat tidur IGD.

"Di dalamnya juga dilengkapi dengan fasilitas ruang kedaruratan (UGD), perawatan high care dan intensive care, fasilitas pemeriksaan penunjang, laboratorium dan radiologi. Lalu ada ruang dokter, ruang perawat, nurse station, instalasi jenazah, instalasi sterilisasi, laboratorium (PCR, Hematologi dan AGD), instalasi farmasi, pusat gizi, instalasi screening, ruang radiologi, ruang operasi hingga ruang dekontaminasi," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (28/5).

Baca Juga: Bantu tangani Covid-19, alat resusitator Kementerian ESDM lulus uji Kemenkes

Ia melanjutkan, operasional rumah sakit akan dimulai paling cepat awal bulan Juni. Adapun lokasi RS Modular terletak di Lapangan Bola Simprug, Jakarta Selatan.

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin sudah menyampaikan, saat ini rumah sakit pelat merah telah menangani 2.000 pasien COVID-19, per awal Mei 2020. Pasien tersebut berasal dari 35 RS BUMN yang fokus menangani pasien COVID-19.

“Total pasien yang sudah dirawat rumah sakit BUMN sekitar 2.000 pasien di mana rata-rata rawat inap 400-500 pasien dengan jumlah penambahan 50-60 pasien per hari," ujar Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×